Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 30 November 2020. Rapat tersebut membahas permasalahan asuransi Jiwasraya, road map BUMN, restrukturisasi BUMN dan lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan empat poin utama yang diharapkan dari transformasi BUMN-BUMN yang berjalan saat ini.
Erick Thohir mengatakan transformasi yang terjadi di BUMN ini tidak hanya semata-mata menjadi bagian restrukturisasi atau pengurangan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN. Menurut dia, itu tidak cukup.
"Transformasi yang kita harapkan di perusahaan-perusahaan BUMN sebetulnya ada empat. Pertama, kita memastikan bahwa BUMN ini secara korporasi dan apalagi ini perusahaan milik negara bisa memberikan kontribusi yang konsisten dan besar kepada negara," kata dia dalam acara Penandatanganan Akta Inbreng Holding BUMN Ultra Mikro secara daring di Jakarta, Senin, 13 September 2021.
BUMN sudah memiliki track record memberikan Rp 3.295 triliun selama 10 tahun terakhir kepada negara, berupa pajak, deviden.
"Namun pertanyaannya tentu dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi BUMN kepada negara tidak boleh turun. BUMN harus paling tidak sama atau meningkat dibandingkan sebelumnya, karena negara pemasukannya berkurang. Salah satunya dengan apa? Memastikan rantai pasok dan ekosistem untuk menjadikan efisiensi sehingga BUMN lebih tetap tambah sehat," kata dia.
Kedua, lanjut dia, dengan adanya pandemi COVID-19 kehidupan masyarakat mengalami perubahan dan digitalisasi pun turut mengalami perubahan. Mau tidak mau BUMN harus memastikan persiapan BUMN bisa berkompetisi di pasar yang sangat terbuka. <!--more--> "Dan ini kita meminta dalam kondisi pasca-Covid, BUMN memiliki model bisnis yang sangat kuat. Karena itu saya sampaikan bagaimana misalnya Pelindo kita gabungkan, supaya bisnis peti kemas BUMN menjadi besar dan dapat menempati peringkat 8 terbesar di dunia. Ataupun pada saat ini BUMN ultra mikro dan UMKM kita sinergikan, supaya kita memiliki kekuatan, bagaimana keseimbangan ekonomi bagi UMKM benar-benar terjadi, bukan lip services," katanya.
Hal ketiga, bagaimana dampak transformasi BUMN kepada masyarakat benar-benar terjadi. Khusus bagi sektor ultra mikro, ingin dipastikan akses pendanaan dimudahkan kepada orang-orang yang terpercaya.
"Kita juga bisa menekan bunga dari Holding BUMN Ultra Mikro lebih kompetitif lagi," ujar dia.
Keempat, penting internal BUMN adanya keberlanjutan dari transformasi BUMN yang dijalankan pimpinan sebelumnya dilanjutkan oleh pimpinan berikutnya.
"Problemnya kadang-kadang tidak sustainable, ide hari ini namun SOP-nya tidak dijalankan, maka ke depannya tidak akan berjalan. Ini yang makanya saya tekankan bagaimana transformasi SDM BUMN juga penting, jadi tidak hanya tranformasi bisnisnya. Jadi ini empat poin yang kita harapkan terjadi untuk hal-hal yang tadi saya sampaikan sebelumnya," kata Menteri BUMN Erick Thohir.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
4 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.