Hutama Karya Minta PMN Rp 31,3 T di 2022, Baru Rp 23 T yang Disetujui
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 8 September 2021 19:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) masih membutuhkan suntikan puiuhan triliun Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mengerjakan tol Trans Sumatera. Tahun 2022, perusahaan meminta PMN sebesar Rp 31,3 triliun.
"Untuk menyelesaikan beberapa ruas yang ditargetkan rampung keseluruhan di 2023," kata Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 8 September 2021.
Jika semuanya disetujui, perusahaan akan menggunakannya untuk 8 ruas. Rinciannya yaitu ruas Pekanbaru-Dumai Rp 293 miliar, Binjai-Langsa Rp 3,581 triliun, Sp. Indralaya-Muara Enim Rp 7,18 triliun, dan Kisaran-Indrapura Rp 2,422 triliun.
Berikutnya, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Rp 5,057 triliun, Bengkulu-Taba Penanjung Rp 1,237 triliun, Sigli-Banda Aceh Rp 6,376 triliun. Terakhir, Pekanbaru-Pangkalan Rp 5,204 triliun.
Ini bukanlah PMN pertama untuk Hutama Karya. Pada 2021, pemerintah mengalokasikan PMN sebesar Rp 6,2 triliun kepada Hutama Karya untuk menyelesaikan sejumlah ruas tol Trans Sumatera.
PMN ini sudah cair dan dipakai Hutama Karya untuk 3 ruas. Mulai dari ruas Sigli-Banda Aceh Rp 3,092 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Rp 2,702 triliun, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Rp 414 miliar.
Tapi di tengah jalan, Hutama Karya minta tambahan PMN Rp 19 triliun lagi untuk 2021. Menteri BUMN Erick Thohir pun mengusulkan nominal yang sama dalam rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
<!--more-->
Lalu dalam rapat bersama Komisi BUMN DPR pada 30 Agustus 2021, Erick melaporkan kurang dari separuh yang disetujui. "Ini kemarin sudah masuk (disetujui) di HK (Hutama Karya), yaitu Rp 9 triliun," kata Erick.
Rencana kucuran dana untuk Hutama Karya belum berhenti. Seperti usulan perusahaan, Erick juga ingin kontraktor Tol Sumatera ini dapat PMN Rp 31,3 triliun pada 2022. Akan tetapi dalam rapat bersama DPR tersebut, Erick melaporkan bahwa Sri Mulyani baru menyetujui Rp 23 triliun saja.
Lebih lanjut, Tjahjo mengatakan bahwa perusahaan sebenarnya telah melakukan berbagai alternatif pendanaan melalui creative financing. Mulai dari pendanaan perbankan nasional hingga penerbitan obligasi.
Namun di luar itu, ia menyebut perusahaan juga membutuhkan financing support melalui PMN berkelanjutan ini. "Untuk menjaga arus kas perusahaan tetap sehat.” kata dia.
Ia pun memastikan perusahaan akan sangat berhati-hati dalam menggunakan suntikan modal dari uang negara ini. Di sisi lain, ia menyebut seluruh PMN yang diterima perusahaan telah membantu perusahaan membangun jalan Tol Trans Sumatera hingga lebih kurang 531 kilometer.
Rincian ruas jalan tol Trans Sumatera yang digarap Hutama Karya meliputi: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 Km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang-Indralaya (22 Km) dan Tol Medan-Binjai (17 Km). Selain itu ada Tol Pekanbaru-Dumai (132 Km), Tol Sigli-Banda Aceh seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 Km) dan seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 Km).
Baca: Daftar Obligor Prioritas Satgas BLBI, dari Tutut Soeharto hingga Bos Texmaco