Bahas Dana BLBI Rp 147,7 Triliun, Dahlan Iskan: Terjadi Kejahatan Masal

Rabu, 8 September 2021 19:01 WIB

Dahlan Iskan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengulas kembali kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI. Ia mengatakan bantuan itu diperintahkan oleh Dana Moneter Internasional alias IMF untuk mengatasi krisis moneter 1998.

IMF memerintahkan Bank Indonesia untuk membantu bank-bank swasta yang kesulitan uang. Dasar pemikirannya, kalau bank-bank tersebut tidak disuntik dana, maka akan tutup. Sehingga, dikhawatirkan perekonomian nasional akan hancur dan rakyat yang punya simpanan di bank tersebut gigit jari.

"Dikucurkanlah BLBI sebesar Rp 147,7 triliun. Ternyata terjadi kejahatan masal: dana bantuan dari Bank Indonesia itu banyak mengalir ke perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemilik bank itu sendiri," ujar Dahlan di laman pribadinya, disway.id, Selasa, 7 September 2021.

Akibatnya, kata Dahlan, krisis moneter tetap terjadi. Bahkan krisis tersebut sangat parah. Bank-bank tersebut pun tetap tidak kuat hidup dan ekonomi menjadi berantakan. "Rupiah jadi Rp 15.000 per dolar. Politik kacau," kata dia. Ujungnya, Presiden Soeharto pun mesti lengser dari jabatannya.

Perkara BLBI selanjutnya menjadi tanggungan presiden setelah Soeharto, yaitu BJ Habibie, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, hingga Megawati Soekarnoputri. Audit BPK kala itu menyimpulkan dari bantuan Rp 147,7 triliun untuk 48 bank itu, sebesar Rp 138 triliun mengalir ke mana-mana, termasuk perusahaan sendiri. Sehingga dianggap merugikan negara.

Advertising
Advertising

Kala itu, pemerintah sudah melakukan pengejaran. Banyak yang sudah masuk penjara dan banyak pula yang belum. Bahkan, kata Dahlan, ada yang mendadak kaya raya dari permainan di sekitar BLBI.

Belakangan, pemerintah kembali mengejar piutang BLBI itu setelah Presiden Joko Widodo membentuk Satgas BLBI. Dalam tulisannya, Dahlan mempertanyakan aset apa lagi yang bisa dikejar pemerintah dan bagaimana cara penyelesaiannya.

Berita terkait

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

8 jam lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

5 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

6 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya