Anak Buah Luhut Sebut RI Kehilangan 1,8 Juta Hektare Hutan Bakau
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 8 September 2021 18:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi meluncurkan film series berjudul “Mangi-mangi” untuk menyambut Hari Maritim Nasional yang jatuh pada September 2021. Film Mangi-mangi yang berarti mangrove mengadopsi isu-isu kerusakan hutan bakau di wilayah pesisir.
Sekretaris Jenderal Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Agung Kuswandono mengatakan saat ini Indonesia tercatat telah kehilangan banyak wilayah hutan bakaunya. “Indonesia kehilangan mangrove 1,8 juta hektare. Kalau dihitung per batang mungkin sudah miliaran,” ujar Agung dalam peluncuran film series secara virtual pada Rabu, 8 September 2021.
Agung menjelaskan, kementeriannya ingin memberikan literasi kepada masyarakat Indonesia bahwa upaya untuk melakukan konservasi dan perlindungan hutan bakau penting bagi keberlanjutan lingkungan. Hutan bakau, kata dia, merupakan tempat untuk menahan bencana termasuk tsunami.
Selain itu, hutan bakau menjadi tempat bagi pemijahan berbagai macam biota, seperti ikan, udang, kepiting, serta lobster. Bila hutan bakau terkikis, Agung menyatakan seluruh temapt pemijahan bagi biota laut tersebut hilang.
“Sekarang isu mengenai laut, seperti sampah plastik mulai muncul. Ini tanggung jawab kita mengelola maritim agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Jangan sampai setelah semua tidak bisa dimanfaatkan baru kita sadar,” ujar Agung.
<!--more-->
Di sisi lain, Agung mengatakan Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang sangat besar. Negara dengan 17 ribu pulau yang mengelilingi lautan seharusnya bisa menyelesaikan berbagai persoalannya dengan potensi maritim.
Ia mencontohkan masalah stunting. Persoalan kesehatan ini, menurut dia, seharusnya dapat diselesaikan dengan pemenuhan gizi melalui asupan makanan yang bersumber dari laut. Dari sisi perekonomian, potensi maritim dipandang juga dapat menangani masalah penganggurang dengan peningkatan produksi, seperti garam.
“Tapi semua potensi yang ada belum optimal. APBN sektor perikanan belum sampai Rp 1 triliun per tahun sumbangsihnya,” ujar Agung.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam video pendeknya menyatakan laut masa depan bangsa. “Sudah saatnya kita tidak memunggungi laut,” katanya. Dia pun mengajak masyarakat bersama-sama menonton film “Mangi-mangi” yang bercerita tentang wilayah bakau.
Adapun film Mangi-mangi merupakan produksi Kemenko Marves yang bekerja sama dengan Telkomsel. Film yang ditayangkan di Maxstream dapat disaksikan mulai Rabu, 8 September. Film ini mengambil latar belakang di kawasan hutan bakau di Brebes, Jawa Tengah.
Baca: Sebaiknya Negara Kembangkan SDA atau SDM Dulu? Ini Kata Arcandra Tahar