Di Jepang, Menhub Lapor Kontraktor Terlalu Tinggi Patok Harga Proyek MRT Fase 2

Minggu, 5 September 2021 16:45 WIB

Suasana proyek pembangunan MRT Jakarta Fase II di kawasan Monas, Jakarta, Senin, 31 Mei 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Jepang segera menyesuaikan harga konstruksi untuk proyek kereta MRT fase 2 agar pembangunan bisa segera dilanjutkan. Dia mengatakan harga yang dipatok oleh kontraktor Jepang saat ini terlalu tinggi.

“Pada proyek MRT Fase 2, masih ada permasalahan pada harga penawaran yang terlalu tinggi dari kontraktor Jepang,” tutur Budi Karya dalam keterangan tertulis pada Ahad, 5 September 2021.

Budi Karya bertolak ke Jepang untuk bersamuh dengan pemerintah setempat dan stakeholder. Pertemuan dihadiri oleh Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang; Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang; Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jepang; Mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuo Fukuda; Chief Executive Officer (CEO) Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda, serta beberapa pihak non-pemerintah Jepang lainnya.

Budi Karya ingin Jepang mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur transportasi di Indonesia, termasuk MRT. Dengan begitu, proyek-proyek yang dikerjasamakan antar-dua negara dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan.

Pada 2020 lalu, PT MRT melaporkan pembangunan jalur MRT fase 2 akan menelan biaya investasi hingga tiga kali lipat untuk setiap kilometer dibandingkan dengan fase 1. Pada fase pertama, biaya investasi membutuhkan total Rp1 6 triliun untuk 16 kilometer atau Rp 1 triliun per kilometer.

Biaya investasi ditaksir lebih mahal karena fase 2 melewati area yang tanahnya tergolong lunak. Kondisi ini disebabkan lantaran tanah bercampur air laut dan adanya risiko penurunan muka air tanah di kawasan Jakarta Utara.

Selanjutnya, wilayah yang akan dilalui jalur MRT merupakan kawasan padat sehingga konstruksinya membutuhkan teknologi yang lebih canggih untuk mengakali keterbatasan lahan. Kemudian, pembangunan jalur ini juga memperhitungkan keberadaan sungai.

Apabila pembangunan pada fase pertama hanya memerlukan kedalaman sekitar 20 meter, di kawasan fase dua mencapai 30 meter. Pengerjaan MRT fase dua merentang hingga Kampung Badan sepanjang 8 kilometer dengan konstruksi lanjutan ke Ancol menjadi sepanjang 10 kilometer. Estimasi biaya yang dibutuhkan kala itu mencapai Rp 30 triliun.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS

Baca juga: Ke Jepang, Menhub Minta Kerja Sama MRT hingga Pelabuhan Patimban Dipercepat

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

7 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

12 jam lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

17 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

18 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya