Maskapai penerbangan Batik Air mendatangkan satu unit armada baru jenis Airbus A320 Neo pada hari ini, Kamis, 6 Februari 2020 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Rencananya, sepanjang 2020, Batik Air akan mendatangkan lima pesawat Airbus dengan rincian tiga pesawat A320 Neo dan dua lainnya A321 Neo. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan ID-7010 rute Bandara Kualanamu-Halim Perdanakusuma dikabarkan mengalami masalah pada Ahad, 5 September 2021, sehingga terlambat lepas landas. Maskapai disebut-sebut kembali ke tempat parkir atau return to apron setelah bersiap terbang.
Manajemen Lion Air Group membenarkan adanya penundaan keberangkatan tersebut. Kebijakan penundaan penerbangan diklaim sesuai standar operasional prosedur atau SOP.
"Batik Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu yang terganggu perjalanannya atas ketidaknyamanan yang timbul dari penerbangan ID-7010," ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro pada Ahad, 5 September.
Danang tidak menjelaskan secara rinci ihwal masalah yang dialami maskapai perusahaannya. Namun ia mengklaim pesawat telah menjalani pengecekan sebelum terbang atau pre flgiht check.
Adapun pengecekan pesawat dilakukan menyeluruh oleh awak kokpit dan teknisi. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa pesawat laik terbang dan aman untuk dioperasikan. Danang mengimbuhkan, Batik Air memperhatikan aspek keselamatan keamanan penumpang sesuai standar yang berlaku.
Batik Air rute Kualanamu-Halim Perdanakusuma dioperasikan memggunakan pesawat jenis Airbus 320-200CEO yang teregistrasi dengan kode penerbangan PK-LUZ. Pesawat ini mengangkut 138 penumpang.
Pesawat semula dijadwalkan berangkat dari Bandara Kualanamu pukul 09.00 WIB. Pesawat diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada 11.20 WIB.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
3 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.