Terpopuler Bisnis: Curhat Bos PLN hingga RI Belum Setor Modal Kereta Cepat 4,3 T
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 2 September 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Rabu, 1 September 2021, dimulai dari penjelasan bos PLN Zulkifli Zaini ke DPR soal kondisi teranyar soal kinerja keuangan perseroan.
Berikutnya ada cerita Lo Kheng Hong yang bertahan tak melepas saham BUMI ketika harganya jeblok dan pembangunan ibu kota negara dipastikan butuh waktu panjang. Lalu ada berita penjualan IKEA Sentul City oleh Hero Supermarket dan konsorsium Indonesia yang masih belum menyetor modal awal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 4,3 triliun.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Bos PLN Curhat ke DPR: Kas Tak Cukup Biayai Investasi Rp 100 T, Laba Cuma Rp 5 T
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Zulkifli Zaini menceritakan kondisi keuangan perseroan dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat.
Menurut dia, arus kas PLN tidak cukup untuk membiayai investasi setiap tahunnya. Karena itu, ia meminta dukungan penyertaan modal negara atau PMN. "Karena cashflow PLN tidak cukup untuk biayai investasi Rp 100 triliun setiap tahun.
Padahal labanya hanya Rp 5 triliun," ujar Zulkifli dalam rapat di Kompleks Parlemen, Rabu, 1 September 2021.
Simak lebih jauh tentang investasi PLN di sini.
<!--more-->
2. Kisah Lo Kheng Hong Emoh Cut Loss Saham BUMI saat Jeblok: Ada Mukjizat
Lo Kheng Hong membeberkan dua alasan utama mengapa bertahan di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang sempat anjlok hingga level terendah pada tahun 2015 silam. Saat itu harga saham BUMI ambles ke Rp 50 per lembar saham dari sebelumnya sempat meroket hingga Rp 8.750 per lembar.
Investor kawakan tersebut pernah menggenggam 1 miliar saham BUMI atau pada saat itu setara dengan 2,7 persen. Ketika harga saham perusahaan itu jeblok akibat lonjakan utang dan terimbas krisis subprime mortgage AS yang menjalar ke Indonesia, Lo Kheng Hong bergeming.
Pak Lo, begitu ia akrab disapa, berkukuh tidak melepas saham BUMI atau cut loss. Ia bersabar hingga akhirnya melepas saham produsen tambang ini di harga Rp 500 pada tahun 2017 silam.
Simak lebih jauh tentang Lo Kheng Hong di sini.
3. Kepala Bappenas: Tak Mungkin Bangun Ibu Kota Negara Sulapan dalam 2, 3, 4 Tahun
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan perkembangan terbaru soal pembangunan ibu kota negara ke anggota Komisi XI DPR pada hari ini. Hal tersebut menjawab pertanyaan anggota dewan yang disampaikan sebelumnya.
Di awal pernyataannya, Suharso ingin meluruskan bahwa pembangunan ibu kota tidak bisa dilakukan dalam waktu pendek. "Kita tidak mungkin bisa membangun ibu kota negara sulapan dalam 2, 3, 4 tahun. Dalam masterplan Bappenas diperkirakan 15 sampai 20 tahun," ujarnya dalam rapat kerja anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR dengan Kepala Bappenas yang ditayangkan streaming di YouTube, Rabu, 1 September 2021.
Jadi, kata Suharso, sebenarnya perencanaan pengerjaan ibu kota negara butuh waktu 15 tahun hingga 20 tahun. "Tinggal dibagi-bagi segmentasinya, dimulai kapan," tuturnya.
Simak lebih jauh tentang ibu kota negara di sini.
<!--more-->
4. HERO Jual IKEA Sentul City Senilai Rp 280 Miliar, karena Terbelit Utang?
Kondisi perdagangan yang menantang akibat pandemi Covid-19 dan lemahnya kinerja perekonomian memukul PT Hero Supermarket Tbk. Akibatnya, kinerja keuangan perusahaan berkode saham HERO ini pada tahun lalu terpukul dan kondisinya diperkirakan bakal menurun signifikan dalam setahun terakhir.
"Dengan membukukan posisi kas bersih sebesar Rp 168 miliar pada tanggal 31 Desember 2020 dan selanjutnya melaporkan posisi utang bersih sebesar Rp 463 miliar pada 31 Desember 2020," seperti dikutip keterangan direksi Hero Supermarket dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, 1 September 2021.
Pada bulan Mei 2021 lalu, Hero Supermarket telah mengumumkan bakal mengubah pendekatan perdagangannya dengan meningkatkan investasinya di merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket dan beralih dari merek Giant.
Simak lebih jauh tentang IKEA di sini.
5. KAI Sebut RI Belum Setor Modal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 4,3 T
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI (Persero) Salusra Wijaya mengatakan konsorsium Indonesia masih belum menyetor modal awal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 4,3 triliun.
"Setoran modal itu belum kita penuhi. Itu basic sekali, belum kita setor lagi, Rp 4,3 triliun belum kita lakukan," ujar Salusra dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 1 September 2021.
Secara hukum, kata Salusra, semestinya pihak Indonesia sudah terkena event of default lantaran itu masuk ke dalam pemenuhan modal dasar. Untuk itu, ia mengatakan konsorsium Indonesia pun sudah mengajukan penundaan setoran modal dasar dari Desember 2020 ke Mei 2021.
Simak lebih jauh tentang kereta cepat di sini.