Kisah Lo Kheng Hong Emoh Cut Loss Saham BUMI saat Jeblok: Ada Mukjizat

Rabu, 1 September 2021 18:21 WIB

Lo Kheng Hong. Foto/Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Lo Kheng Hong membeberkan dua alasan utama mengapa bertahan di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang sempat anjlok hingga level terendah pada tahun 2015 silam. Saat itu harga saham BUMI ambles ke Rp 50 per lembar saham dari sebelumnya sempat meroket hingga Rp 8.750 per lembar.

Investor kawakan tersebut pernah menggenggam 1 miliar saham BUMI atau pada saat itu setara dengan 2,7 persen. Ketika harga saham perusahaan itu jeblok akibat lonjakan utang dan terimbas krisis subprime mortgage AS yang menjalar ke Indonesia, Lo Kheng Hong bergeming.

Pak Lo, begitu ia akrab disapa, berkukuh tidak melepas saham BUMI atau cut loss. Ia bersabar hingga akhirnya melepas saham produsen tambang ini di harga Rp 500 pada tahun 2017 silam.

Ia mengaku bertahan tak menjual saham saat harganya jeblok karena sebelumnya saham tersebut dibeli di harga yang sangat murah. "Saya bisa bertahan karena saya tahu perusahaan yang saya beli itu terlalu murah," ujarnya dalam unggahan YouTube Hungry Stock, Rabu, 1 September 2021. "Dan yang kedua terjadi mukjizat harga saham di pasar Rp 50 dan bisa dikonversikan Rp 926, serta harga batu bara naik ke US$ 100."

Pria yang juga dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia ini menjelaskan, saat itu BUMI memiliki punya cadangan batu bara senilai 3 juta ton. Dengan asumsi harga batu bara berada di level US$ 100, maka BUMI memiliki kekayaan sebesar US$ 300 miliar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Saat itu, jumlah saham BUMI yang beredar sekitar 20 miliar. Jika jumlah saham itu dikalikan Rp 50, maka nilai sahamnya berada di kisaran US$ 700 juta.

Ia yakin keputusannya benar karena perusahaan tersebut memiliki cadangan batu bara besar, tapi valuasinya tidak mahal. "Tentu saya bisa bertahan, masa saya punya perusahaan yang memiliki cadangan batu baranya US$ 300 miliar sedangkan valuasinya di bursa hanya US$ 700 juta," ucapnya.

Faktor lainnya membuatnya bertahan, menurut Pak Lo, adalah bantuan dari Tuhan. Saat itu BUMI hampir dipailitkan dan masuk dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) itu merupakan masa perjuangannya.

“Mukjizat karena harga sahamnya dari Rp 50 bisa dikonversikan ke Rp 926, mukjizat kedua harga batu bara uang US$ 50 bisa naik ke US$ 100, harga saham nya naik ke Rp 500 dan saya keluar, uang saya balik,” ucap Lo Kheng Hong.

BISNIS

Baca: HERO Jual IKEA Sentul City Senilai Rp 280 Miliar, karena Terbelit Utang?

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

21 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

10 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya