Perry Warjiyo Terpilih Menjadi Ketua Umum ISEI Dua Periode

Rabu, 1 September 2021 13:07 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pemaparan dalam acara Digital Transformation For Indonesian Economy di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020. TEMPO menggelar acara diskusi bertajuk Digital Transformation For Indonesian Economy dengan tema Finding The New Business Models. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Perry Warjiyo terpilih kedua kali sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2021-2024.

Saat terpilih pada periode 2018-2021, bos Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut menggantikan posisi Bambang Brodjonegoro yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.

“Dapat kami sampaikan hasilnya adalah proses penetapan pemilihan ketua umum berjalan demokratis dan sesuai tata kelola Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, hasilnya menyepakati saya Perry Warjiyo untuk periode ke depan yaitu 2021-2024,” ujar Perry Warjiyo dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu 1 September 2021.

Perry Warjiyo mengatakan akan segera menyusun jajaran kepengurusan ISEI pusat dalam 30 hari ke depan, yang akan termasuk perwakilan dari kalangan akademisi, bisnis dan juga pemerintah.

“Dan tentu saja pengurus-pengurus yang terus memberikan kontribusi akan kami ajak, dan juga berbagai pihak, mari kita majukan ISEI demi kepentingan ekonomi dan bangsa,” ujarnya.

Perry Warjiyo merupakan bankir karir di Bank Indonesia (BI) yang lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 1959. Ia lulus dari Strata-1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan memperoleh gelar Master serta PhD dari Iowa State University, Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Perry Warjiyo diajukan oleh Presiden Joko Widodo ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk menjadi Gubernur BI pada 2018 menggantikan Agus Martowardojo. Sebelum terpilih sebagai Gubernur BI, Perry merupakan Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.

Perry Warjiyo juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Dia juga pernah menjadi Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), yang mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.

Selama karirnya di Bank Sentral, Perry Warjiyo banyak berkecimpung di bidang riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi, strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta biro gubernur.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya