Kemenkes Menduga Kebocoran Data eHAC Berasal dari Pihak Ketiga

Selasa, 31 Agustus 2021 16:53 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Data 1,3 juta pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) dari Kementerian Kesehatan diduga telah bocor. Dari penelusuran sementara, Kemenkes menyebut dugaan kebocoran terjadi pada eHAC lama yang sudah dinonaktifkan sejak 2 Juli 2021.

Meski demikian, Kemenkes menyebut pembuktian dugaan kebocoran data pribadi baru dapat disimpulkan setelah dilakukan audit digital forensik. Tapi, Kemenkes menduga kejadian ini diakibatkan oleh kebocoran sistem di pihak ketiga.

"Saat ini tengah dilakukan investigasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Anas Maruf dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021. Tapi, belum ada identitas jelas soal pihak ketiga ini.

eHAC adalah layanan khusus yang dikembangkan oleh Kemenkes untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Pengisian e-HAC diwajibkan bagi masyarakat Indonesia yang hendak melakukan perjalanan di dalam negeri maupun luar negeri.

Dugaan kebocoran kemudian dirilis oleh peneliti di vnpMentor yang dirilis pada 30 Agustus 2021 dengan judul: Aplikasi Covid-19 Pemerintah Indonesia Tidak Sengaja Mengekspos Lebih dari 1 Juta Orang dalam Kebocoran Data Massal. Total kapasitas data yang bocor mencapai 2 GB.

Advertising
Advertising

Karena ini adalah aplikasi untuk perjalanan, maka data yang bocor juga berkaitan dengan hal ini. Contohnya pada Passenger Personally identifiable information (PII) Data, menyangkut identitas penumpang pesawat, nama lengkap, nomor HP, paspor berikut foto pribadi, bahkan hotel tempat penumpang pesawat menginap.

Sementara itu, saat ini juga sudah ada aplikasi eHAC terbaru dan aktif, yang digunakan masyarakat. Anas pun menyebut eHAC ini sudah terintegrasi dengan aplikasi tracing Covid-19 yaitu PeduliLindungi yang terdapat pada Pusat Data Nasional.

<!--more-->

Anas mengklaim data di dalamnya tidak terpengaruh insiden kebocoran tersebut. Sebab, pengamanannya didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). "Dugaan kebocoran ini tidak terkait dengan aplikasi eHAC yang ada di aplikasi PeduliLindungi," kata Anas.

Untuk itu, pemerintah pun juga meminta masyarakat men-download aplikasi PeduliLindungi dan memanfaatkan fitur eHAC yang ada di dalamnya. "Serta menghapus aplikasi eHAC yang lama," kata dia.

Di tengah kebocoran ini, pemerintah juga sedang memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang sudah diluncurkan sejak Maret 2020. Hari ini, Menteri Kominfo Johnny G Plate menyebut aplikasi ini sudah digunakan oleh 32,8 juta orang.

Tapi di akhir 2020, Lembaga riset The Citizen Lab pada Munk School of Global Affairs & Public Policy, Universitas Toronto, pernah menyoroti aplikasi ini. Ada empat temuan utama mereka, salah satunya aplikasi ini mengumpulkan IP addres, yang bisa mengidentifikasi perangkat atau pengguna. Tapi sebenarnya tidak diperlukan dalam tracing.

Tempo juga mengkonfirmasi temuan The Citizen Lab ini kepada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, yang membantu pemerintah mengembangkan aplikasi PeduliLindungi. Termasuk, upaya perlindungan data pribadi para pengguna aplikasi ini.

"Itu kan tahun lalu ya, so situasinya mungkin sudah sangat berubah sekarang, kami cek ya," kata Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid saat dihubungi pada 28 Agustus 2021.

Baca: Bank Indonesia Tarik 20 Jenis Pecahan Rupiah dari Peredaran, Ini Detailnya

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

3 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

5 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

7 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

8 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

8 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

8 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.

Baca Selengkapnya

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

9 hari lalu

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

9 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya