Kepolisian Tangkap 4 Kapal Ikan Vietnam yang Mencuri di Laut Natuna Utara

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 31 Agustus 2021 11:01 WIB

Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto memimpin konferensi pers penangkapan kapal ikan asing ilegal di Batam, Kepulauan Riau, Selasa, 31 Agustus 2021. Hadir dalam konferensi pers tersebut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddi dan Kapolda Kepulauan Riau Inskeptur Jeneral Aris Budiman. TEMPO/ ANTON APRIANTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian mengungkap dan menindak kasus pencurian ikan atau illegal fishing di wilayah Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Dalam kasus tersebut, kepolisian menindak empat kapal ikan berbendera Vietnam, antara lain Kapal KG 1448 TS, KG 90721 TS, KG 92596 TS, dan KG 92549 TS.

"Kami berkolaborasi dengan semua pihak dengan aturan yang ada saat ini mengamankan perairan Indonesia," ujar Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto memimpin konferensi pers penangkapan empat kapal ikan asing ilegal di Batam, Kepulauan Riau, Selasa, 31 Agustus 2021.

Penindakan ini bermula dari adanya informasi pada Jumat, 20 Agustus 2021 bahwa ada kapal ikan asing yang melakukan kegiatan penangkapan ikan ilegal. Kapal asing itu disebut kerap masuk ke perairan Indonesia untuk menangkap ikan pada malam hingga dinihari.

Berbekal informasi tersebut, pada Jumat pagi, 27 Agustus 2021, KP Bisma-8001 melakukan patroli perairan di Laut Natuna Utara. Mereka pun mendeteksi dan menangkap empat kapal ikan asing yang tengah menangkap ikan menggunakan jaring trawl di perairan Indonesia. Kepolisian pun melakukan pengejaran dan pemeriksaan terhadap empat kapal ikan asing itu.

Setelah memeriksa, polisi mendapati barang bukti berupa ikan dengan jenis campuran seberat sekitar satu ton dan empat serta jaring trawl. Polisi pun menyita empat kapal asing tersebut dan menangkap 36 orang tersangka asal Vietnam. Tersangka itu antara lain empat orang nakhoda dan 32 anak buah kapal.

Modus operandi dari empat kapal asing ini adalah masuk ke wilayah perairan Indonesia pada malam hari dan keluar menjelang matahari terbit. Dengan demikian, mereka dapat menghindari pemeriksaan petugas.

Kepolisian mencatat kapal KG 1448 TS dan KG 90721 TS sudah beroperasi selama 12 tahun sampai dengan saat ini. Dua kapal ini berkapasitas muatan total 85 ton. Kapal KG 1448 TS memiliki delapan palka dan KG 90721 TS memiliki sembilan palka atau total keduanya 17 palka. Adapun masing masing palka kapasitasnya 5 ton.

Dengan asumsi kapal tersebut membawa hasil muatannya sebulan sekali dan harga ikan Rp 50 ribu per kilogram. Maka, selama 12 tahun ini total kerugian negara bisa mencapai Rp 612 miliar atau kerugian per tahun Rp 66 miliar.

Sementara itu, Kapal KG 92956 TS dan KG 92549 TS sudah beroperasi selama 12 tahun dengan total kapasitas keduanya adalah 110 ton. KG 92956 TS memiliki 12 palka dan kapal kainnya 10 palka. Dengan asumsi harga ikan Rp 50.000 per kilogram, total kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 792 miliar untuk selama 12 tahun.

Dengan demikian, akibat empat kapal ikan tersebut, total kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 1,4 triliun.

CAESAR AKBAR | ANTON APRIANTO

Baca juga: KKP Tangkap 125 Kapal Ikan Asing hinggal Juli, Terakhir Asal Malaysia

Berita terkait

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

1 hari lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

2 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

6 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

6 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

7 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

7 hari lalu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

10 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya