Kereta Bandara Yogyakarta Beroperasi Komersial Setelah 17 September

Jumat, 27 Agustus 2021 18:15 WIB

Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit

TEMPO.CO, JakartaKereta Bandara Yogyakarta akan beroperasi secara komersial setelah 17 September 2021. Pembangunan stasiun dan sarana prasarana kereta bandara telah rampung dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

“Tidak terbayang bahwa (proyek) ini akan jalan. Transportasi ini ada untuk menambah shuttle bus, bus DAMRI, dan lain-lain,” ujar Luhut dalam tayangan YouTube Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Jumat, 27 Agustus 2021.

Kereta bandara akan menghubungkan akses penumpang dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menuju Stasiun Tugu Yogyakarta. Kereta bandara Yogyakarta direncanakan melayani 28 perjalanan dengan kapasitas 200 penumpang per perjalanan atau 5.600 penumpang per hari.

Sebelum beroperasi, kereta bandara telah melalui uji coba dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Uji coba dilakukan dalam tiga tahap sejak Juli, mulai sistem operasi hingga persinyalannya.

Adapun operasional kereta ini menggunakan jalur lama sepanjang 34 kilometer. Selain itu, Kementerian Perhubungan membangun jalur baru sepanjang 5,4 kilometer.

Advertising
Advertising

Proyek yang berjalan sejak akhir 2019 tersebut membutuhkan anggaran total senilai Rp 1,1 triliun. Anggaran digunakan untuk konstruksi yang di antaranya bersumber dari dana surat berharga syariah negara atau SBSN. Sumber lainnya dari Lembaga Manajemen Aset Negara yang dipakai untuk pembebasan lahan sebesar Rp 233 miliar.

Pembangunan jalur kereta api dilakukan menggunakan teknik tiang pancang dengan jumlah tiang mencapai 6.000. Teknik tersebut diperlukan lantaran kereta melalui jalur persawahan dan perairan. Setelah beroperasi, kereta ini akan memangkas waktu tempuh dari 90 menit menjadi sekitar 40-45 menit.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X mengatakan target proyek pembangunan kereta bandara tidak sesuai dengan rencana awal. Kereta bandara semula ditujukan untuk mendongkrak minat wisatawan masuk ke Yogyakarta.

“Tapi dengan adanya Covid-19, kita juga agak bersedih, bahwa Bandara YIA seharusnya tidak hanya didarati domestik, tapi juga internasional,” katanya.

Baca Juga: Stasiun Bandara Yogyakarta Resmi Beroperasi, Luhut: Bisa Potong Waktu 45 Menit

Berita terkait

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

8 jam lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

1 hari lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

2 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

5 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

6 hari lalu

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) di Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah mencapai 87 persen

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

7 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

7 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

7 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya