Nasib PPKM Level 4 Diputuskan Malam Ini, Bagaimana Evaluasi Kasus Hariannya?

Senin, 23 Agustus 2021 18:45 WIB

Gambar udara arus lalu lintas arah kawasan PGC setelah penghapusan titik penyekatan di Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menghapus 100 titik penyekatan PPKM Darurat di Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memutuskan nasib pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 4 pada malam hari ini. Apakah pengumuman akan dilakukan oleh Presiden Jokowi atau Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, sebaiknya publik mengetahui seperti apa tren kasus harian Covid-19 yang terjadi belakangan ini.

Data terbaru yang dipublikasikan oleh covid19.go.id menunjukkan bahwa jumlah kasus harian Covid-19 telah menurun bila dibandingkan dengan puncak kasus yang sempat terjadi saat PPKM Darurat.

Tercatat selama 1 Agustus -22 Agustus 2021 kumulatif kasus harian Covid-19 mencapai 565.798 kasus, atau berkurang dari periode 1-22 Juli 2021 yang terdapat kumulatif kasus harian Covid-19 mencapai 855.067 kasus.

Meski begitu, bila dibandingkan dengan periode April dan Mei 2021, maka data terakhir menunjukkan peningkatan hingga 5 kali lipat (lihat tabel).

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan PPKM Darurat per 3 Juli 2021 untuk menekan penularan Covid-19. Menteri Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat untuk Jawa - Bali menuturkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 sangat membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak.

Advertising
Advertising

Dia menegaskan bahwa tidak boleh ada satu orang pun yang merasa paling pintar dan paling mengetahui terkait penanganan Covid-19. "Sepanjang sejarah 100 tahun ini belum ada kasus seperti ini parahnya. inilah kasus yang penanganannya tidak boleh satu orang pun merasa dia paling tahu dan paling mengerti," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin pekan lalu, 16 Agustus 2021.

Dari data yang ada sepintas terlihat jumlah kasus positif Covid-19 per 15 Agustus 2021 turun 76 persen, bila dibandingkan dengan titik puncaknya. Sementara itu kasus aktif juga dilaporkan turun 53 persen.

Selain itu, Luhut mengklaim angka kesembuhan juga meningkat dan jumlah kematian terus mengalami penurunan.

Periode WaktuJumlah Kasus Baru
1-22 April115.100
1-22 Mei101.572
1-22 Juni196.410
1-22 Juli855.067
1-22 Agustus565.798

Sumber: Covid19.go.id, diolah

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

52 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

2 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

4 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

4 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya