Lo Kheng Hong Bakal Kebagian Rp 1,77 M dari Dividen Gajah Tunggal

Reporter

Bisnis.com

Senin, 23 Agustus 2021 16:10 WIB

Lo Kheng Hong. itb.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Investor kawakan Lo Kheng Hong akan menikmati pembagian dividen dari keuntungan PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) tahun buku 2020.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Senin, 23 Agustus 2021, Gajah Tunggal telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2020 pada 19 Agustus 2021. Salah satu keputusan yang dihasilkan yakni penetapan penggunaan keuntungan tahun lalu.

Emiten berkode saham GJTL itu akan membagikan Rp 34,84 miliar dari keuntungan tahun buku 2020 sebagai dividen tunai. Dengan demikian, setiap pemegang saham akan menerima Rp 10 per lembar.

Lo Kheng Hong menjadi salah satu pemegang saham dengan persentase kepemilikan di atas 5 persen Gajah Tunggal yang akan mendapatkan setoran dividen tunai atas kinerja tahun buku 2020.

Data kepemilikan terakhir per Rabu, 18 Agustus 2021, menunjukkan Lo Kheng Hong masih memegang 177,71 juta lembar saham Gajah Tunggal. Dengan keputusan pembagian dividen Rp 10 per lembar, jumlah yang diterima senilai Rp 1,77 miliar.

Pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu memborong saham Gajah Tunggal pada Januari 2021.
<!--more-->
Data yang dihimpun Bisnis, sampai dengan 31 Desember 2020, hanya ada dua pemegang saham GJTL di atas 5 persen yakni Denham PTE LTD sebesar 49,50 persen dan Compagnie Financiere Michelin SCMA sebesar 10 persen. Namun, komposisi berubah menurut laporan KSEI hingga posisi 6 Januari 2021.

Nama Lo Kheng Hong masuk ke dalam daftar investor dengan total kepemilikan di atas 5 persen saham GJTL. Dia memegang 176,48 juta lembar saham GJTL. Jumlah itu setara dengan kepemilikan 5,06 persen.

Saat dimintai konfirmasi kala itu, Lo Kheng Hong tidak menampik telah membeli saham GJTL. Investor yang pernah mendulang capital gain 545 persen dari saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) itu punya alasan tersendiri.

“Gajah Tunggal adalah pabrik ban terbesar di Asia Tenggara dengan penjualan Rp 9,6 triliun selama periode sembilan bulan 2020. Nilai buku per saham Rp 1.782,” ujar Lo Kheng Hong kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jejak Lo Kheng Hong Beli Saham Emiten Hary Tanoe pada 2021

Berita terkait

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

5 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya