Jokowi Ingin Porang untuk Diversifikasi Pangan, Guru Besar IPB: Jangan Wacana

Senin, 23 Agustus 2021 05:20 WIB

Pekerja melakukan aktivitas di pabrik pengolah porang PT Asia Prima Konjac di Desa Kuwu, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis 17 Juni 2021. Pabrik tersebut mampu mengolah 80 hingga 200 ton umbi porang basah perhari atau 24 ribu ton hingga 60 ribu ton per tahun menjadi 12 ton keripik dan dua ton tepung porang per hari atau 3.600 ton keripik dan 600 ton tepung porang per tahun. ANTARA FOTO/Siswowidodo

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mendukung upaya pemerintah melakukan diversifikasi pangan, termasuk lewat budidaya tanaman umbi Porang. Upaya semacam ini, kata dia, sah-sah saja dan tidak masalah.

"Tapi jangan wacana saja," kata Andreas saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 22 Agustus 2021.

Pada Kamis, 19 Agustus 2021, Jokowi datang ke pabrik pengolahan Porang, PT Asian Prima Konjac, di Madiun, Jawa Timur. Saat itulah Jokowi mengatakan Porang ini dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat pengganti beras sebagai pangan pokok.

Upaya ini, kata dia, juga sejalan dengan program diversifikasi pangan yang sedang didorong pemerintah. "Saya kira ini akan menjadi makanan sehat di masa depan," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Kementerian Pertanian (Kementan) pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Sehingga, Jokowi pun memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk serius menggarap Porang, baik dari hulu maupun hilir. Ia pun meminta agar Indonesia mengekspor porang dalam bentuk produk olahan, bukan mentah sehingga nilai produk meningkat.

Menurut Andreas, semua umbi-umbian sebenarnya berpotensi menjadi bahan pangan pokok. Contohnya, kata dia, apa yang dikenal masyarakat Jawa selama ini sebagai Polo Kependem. Di luar Jawa, masih ada lagi sumber pangan pokok lainnya seperti Sagu di Indonesia Timur.

Hanya saja, semua bahan pangan pokok itu sudah tergantikan dengan beras. "Seluruh tempat di Indonesia mungkin, sudah tergantikan," kata dia.
<!--more-->
Sebelumnya, Syahrul menjelaskan soal jika diversifikasi pangan berjalan. “Jadi pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya,” ujar Syahrul 25 Mei 2021.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi juga mengatakan upaya diversifikasi pangan ini menyasar pada enam komoditas pangan sumber karbohidrat. Mulai dari singkong, jagung, talas, sagu, pisang, dan kentang.

Andreas menilai program tersebut selama ini kebanyakan wacana ketimbang dijalankan. Lalu di saat yang bersamaan, kini muncul Porang yang dipromosikan oleh banyak unsur di pemerintah.

"Porang ini mulai menarik perhatian petani, itu isu yang diembuskan terus menerus," kata dia.

Untuk itu, Andreas mengingatkan pemerintah agar tidak fokus pada Porang saja untuk mengejar diversifikasi pangan. Di sisi lain, Andreas juga mewanti-wanti agar pemerintah cermat mendorong budidaya Porang ini.

Kalau produksi berlimpah dan tidak diimbangi dengan permintaan, kata dia, maka harga Porang bisa jatuh. "Saat ini harganya juga sedang turun kan," kata dia.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

7 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

7 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

8 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

10 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

13 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya