Beras Bansos PPKM Menggumpal, Bulog dan PT Pos Sebut karena Tetesan Air Hujan

Kamis, 12 Agustus 2021 14:58 WIB

Suasana pembagian bantuan sosial beras dari Kementerian Sosial di lapangan parkir Sunter Muara, Jakarta Utara, pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad menerangkan sebab beras bantuan sosial atau beras bansos PPKM yang diterima sebagian warga di Pandeglang, Banten, menggumpal. Beras tersebut, ujar Faizal, terkena tetesan air hujan saat petugas memindahkan karung dari truk.

“Dalam perpindahan perpindahan dari truk ke satu titik itu, pada saat itu hujan. Jadi ada tiga karung kena tetesan air hujan. Jadi bukan semuanya. Itu terjadi hanya saat perpindahan barang dengan truk,” ujar Faizal dalam konferensi pers di kantor Perusahaan Umum Bulog, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Agustus 2021.

Adapun total bantuan yang disalurkan kepada warga di Pandeglang sebanyak 464 paket. Dari seluruh paket itu, tiga di antaranya telah ditarik dan 463 sisanya dipastikan berada dalam kondisi aman dan layak konsumsi saat diterima oleh warga.

Faizal pun menyebut warga yang menerima bantuan beras rusak sudah memperoleh penggantian dari Bulog. PT Pos sebagai pihak transporter langsung membuat berita acara kepada Bulog sesaat setelah memperoleh aduan.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengklaim beras yang disalurkan kepada masyarakat merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) berkualitas medium. Beras ini adalah stok beras anyar yang baru digiling saat pemerintah menugaskan perusahaan mengeluarkan pasokan.

Advertising
Advertising

“Ada penggilingan swasta yang kerja sama menjadi mitra untuk menyimpan beras kami, dan itu beras baru digiling saat dibutuhkan. Kemarin sudah ditanya langsung Pak Menteri PMK (Muhadjir), itu hasilnya ya betul, (beras) sumbernya dari situ. Bukti kontrak, bukti pengeluaran, semua ada,” ujar Buwas.

Buwas menjelaskan dalam proses penyaluran beras CBP, dibutuhkan mekanisme tertentu untuk menjamin kualitas pasokan. Salah satunya, beras harus melalui proses standar pembersihan dengan mesin rice to rice.

Selanjutnya, bila selanjutnya ditemukan ada kerusakan lagi, Bulog akan melakukan pengecekan di laboratorium untuk mengetahui penyebab menurunnya kualitas beras bansos tersebut.

Baca: Bahlil Lahadalia: Chaos Ini Negara Kalau Pengusaha Tidak Kuat

Berita terkait

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

1 hari lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

5 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

11 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

13 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

14 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

15 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

16 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

16 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

16 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

25 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya