Waskita Karya Raup Laba Bersih Rp 33,4 M Semester I 2021, Berkat Divestasi Tol
Reporter
Antara
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 12 Agustus 2021 10:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil mengembalikan kinerja dengan mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 33,4 miliar sepanjang semester I tahun ini.
President Director Waskita, Destiawan Soewardjono mengungkapkan perbaikan kinerja ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang komprehensif dengan tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga untuk mendukung pembangunan nasional.
“Pencapaian laba bersih didukung oleh keuntungan dari divestasi tol pada triwulan II. Sebagai pengembang jalan tol dengan model bisnis recycling asset, kami tidak hanya dapat membangun jalan tol baru yang bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mampu mencatatkan laba melalui pelepasan saham badan usaha jalan tol (BUJT),” ujar Destiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021.
Selama Januari hingga Juni 2021, Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,7 triliun dengan laba kotor sebesar Rp 172,9 miliar.
Waskita juga mencatatkan total aset sebesar Rp 105,3 triliun, total liabilitas Rp 89,7 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp 15,6 triliun.
Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian akibat pandemi, Waskita sukses mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi positif sebesar Rp 673 miliar. Selain itu, Waskita membukukan arus kas aktivitas investasi sebesar Rp 1,7 triliun dan arus kas aktivitas pendanaan sebesar Rp 34,2 miliar.
Hingga 30 Juni 2021, Waskita berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp 3,1 triliun. Sekitar 65 persen dari kontrak baru tersebut berasal dari proyek Pemerintah dan BUMN, sementara sisanya berasal dari proyek swasta dan pengembangan bisnis.
Beberapa kontrak yang dimenangkan Waskita antara lain kontrak pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, pembangunan Pasar Baru Trade Center Bandung, Pembangunan Kampus UIII tahap III, dan penataan Kawasan Pura Besakih.
Pada semester II, Waskita akan fokus untuk meningkatkan produktifitas operasional dengan beberapa strategi utama seperti perolehan tambahan modal kerja dengan pinjaman yang dijamin Pemerintah, refocusing sumber daya alat dan manusia, serta memperkuat implementasi digitalisasi di seluruh proses bisnis.
“Kami menargetkan akselerasi progres seluruh proyek eksisting di kuartal III dan IV. Tidak hanya untuk mengejar target pendapatan, tapi kami juga menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para klien,” kata Destiawan.
Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, Waskita menargetkan proses restrukturisasi keuangan dan beberapa transaksi divestasi dapat diselesaikan di kuartal III dan IV tahun ini.
Dengan divestasi, Waskita Karya dapat menurunkan jumlah utang konsolidasi secara signifikan. Sementara itu, restrukturisasi keuangan yang dilakukan dengan seluruh kreditur akan berdampak positif bagi arus kas dan profitabilitas perusahaan.
Baca juga: 5 Bank Kreditor Sepakati Restrukturisasi Utang Waskita Karya Rp 19,3 T