Mitigasi Dampak PPKM, Pemerintah Disarankan Fokus pada 2 Sektor

Reporter

Antara

Senin, 9 Agustus 2021 17:34 WIB

Pengunjung memilih tas saat di pusat perbelanjaan di Jakarta, 7 Agustus 2021. Saat perpanjangan PPKM Level 4 warga yang hendak beraktivitas di sektor yang telah ditetapkan minimal harus sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama termasuk di pusat perbelanjaan atau mall. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah fokus pada dua sektor utama guna memitigasi potensi penurunan ekonomi pada triwulan III 2021 akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Selain upaya pengendalian penularan pandemi yang lebih baik, ada tambahan kebijakan yang bisa pemerintah lakukan di dua sektor," kata Bhima kepada Antara di Jakarta, Senin, 9 Agustus 2021.

Kedua sektor utama tersebut, menurut dia, pertanian dan manufaktur yang bisa menyerap tenaga kerja cukup besar, serta memiliki dampak berganda atau multiplier effect terhadap ekonomi yang tinggi.

Untuk sektor pertanian, diperlukan dukungan penuh dari pemerintah terkait stabilitas harga jual di level petani, sehingga pertanian bisa menjadi sektor yang menarik.

Di sisi lain, Bhima menilai regenerasi petani juga merupakan hal yang penting sehingga angkatan kerja muda yang menganggur selama Covid-19 bisa terserap optimal di sektor pertanian.

"Selain itu, perlu mencari pasar ekspor baru khususnya di tengah peluang naiknya permintaan bahan makanan secara global, hingga menerapkan teknologi tinggi untuk menunjang produktivitas sektor pertanian," ucapnya.

Sementara untuk sektor manufaktur, lanjut dia, kuncinya terdapat di integrasi antara produk lokal dengan digitalisasi.

Semakin tinggi transaksi digital selama pandemi diharapkan memicu naiknya serapan barang industri dalam negeri, sehingga Bhima menyarankan pemerintah bisa mengatur lebih ketat lagi barang impor di platform e-commerce.

Fokus pembiayaan kredit ke sektor manufaktur pun harus terus didorong dengan bunga rendah dan plafon lebih besar, baik dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun kredit umum.

Pemerintah telah memperpanjang PPKM sebanyak tiga kali. Pemerintah pertama kali menerapkan PPKM Darurat pada 3 Juli lalu yang berlangsung selama 3 minggu hingga 20 Juli. Setelah itu, perpanjangan dengan nama PPKM Level 4 dilakukan sebanyak 3 kali, yakni pada 21 Juli - 25 Juli, 26 Juli - 2 Agustus, dan 3 Agustus - 9 Agustus.

Baca juga: Permintaan Pengusaha Retail dan Pengelola Mal di Hari Terakhir PPKM Level 4


Berita terkait

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

1 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

13 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

17 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

18 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

4 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

5 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya