Terkini Bisnis: Ratusan Juta Duit Nasabah di BTPN Raib hingga Pesan Bos Chevron
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 9 Agustus 2021 12:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Senin siang, 9 Agustus 2021, dimulai dari tips dari pengamat IT agar tak terulang kejadian yang menimpa nasabah Jenius BTPN Wirawan A Chandra.
Berikutnya ada berita tentang Peter Gontha yang merasa bakal diberhentikan dari jabatannya di Garuda Indonesia dan pesan terakhir dari bos PT Chevron Pacific Indonesia menjelang alih kelola ke PT Pertamina Hulu Rokan. Lalu ada berita tentang donasi Rp 2 triliun dari Akidi Tio dan harga Bitcoin yang kembali melejit.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Ratusan Juta Dana Nasabah BTPN Jenius Raib, Ini 3 Cara Agar Tak Menimpa Anda
Pengamat IT sekaligus Chief Digital Forensic PT Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah, mengatakan nasabah perbankan digital lebih rentan menjadi target kejahatan daripada nasabah perbankan konvensional. Hal itu diungkapkan Ruby menanggapi kejadian yang menimpa nasabah Jenius BTPN Wirawan A Chandra.
Pasalnya, layanan yang full digital membuat pelaku kejahatan lebih mudah mengetahui data-data pribadi nasabah ataupun melakukan modus-modus untuk mengambil data nasabah.
"Para nasabah bank full digital keamanannya lebih rentan dari bank biasa. Sehingga harus diberi edukasi mengenai keamanan IT lebih banyak daripada nasabah non full digital," kata Ruby kepada Tempo, Ahad, 8 Agustus 2021.
Simak lebih jauh tentang Jenius di sini.
<!--more-->
2. Peter Gontha Merasa Akan Diberhentikan dari Garuda: Saya Tidak Bisa Diam
Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Peter Frans Gontha merasa bahwa ia akan segera diberhentikan dari jabatannya di maskapai pelat merah dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS pada 13 Agustus mendatang. Selama ini, Peter Gontha banyak menyampaikan kritik dan masukan atas kondisi perusahaan.
“Saya tidak bisa diam lihat Garuda,” kata Peter ketika dihubungi Tempo, Ahad, 8 Agustus 2021.
Pada awal Juni lalu, Peter meminta maskapai ekor biru itu menyetop gajinya sebagai komisaris untuk sementara waktu sebagai bentuk efisiensi perusahaan. Dia mengatakan perseroan berada dalam kondisi yang sangat kritis setelah menanggung beban utang senilai Rp 70 triliun.
Simak lebih jauh tentang Peter Gontha di sini.
3. Pesan Terakhir Bos Chevron Sebelum Resmi Akhiri Operasi di Blok Rokan Riau
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) secara resmi mengakhiri operasional di wilayah kerja Blok Rokan pada Ahad, 8 Agustus 2021 pukul 23.59 WIB.
Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak di saat-saat menjelang alih kelola ke PT Pertamina Hulu Rokan itu menyampaikan sejumlah pesan kepada masyarakat. Ia menyebutkan, Chevron sudah memiliki sejarah panjang dalam kerja sama dengan berbagai pihak selama 97 tahun di Tanah Air atau sejak 1924 silam.
Sejarah panjang itu dimulai dari era sebelum kemerdekaan, lalu kerja sama dengan pemerintah Indonesia, pemerintah daerah Provinsi Riau dan kabupaten kota.
Simak lebih jauh tentang Chevron di sini.
<!--more-->
4. Kasus Donasi Anak Akidi Tio Rp 2 Triliun, Apa Beda Bilyet Giro dan Cek?
Donasi Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun membuat geger. Terlebih tersebar ke publik bilyet giro Bank Mandiri atas nama Heriyanty, anak pengusaha yang menyumbangkan uang triliunan itu ke Kapolda Sumatera Selatan.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio itu hampir bisa dipastikan bodong alias fiktif. Tak ditemukan dana sebesar itu di lingkaran keluarga Akidi Tio.
Bilyet giro tentu bukan cek, karena tidak bisa sebagai alat pencairan dana secara langsung. Bilyet giro dan cek merupakan dua alat pembayaran nontunai dalam dunia perbankan, namun sudahkah Anda paham perbedaan di antara keduanya?
Simak lebih jauh tentang Akidi Tio di sini.
5. Bitcoin Kembali Melejit ke Level Rp 638,2 Jutaan, Apa Penyebabnya?
Harga Bitcoin dan Ethereum kembali bangkit setelah terombang-ambing dari ketidakpastian RUU Infrastruktur Amerika Serikat.
Harga Bitcoin terpantau naik 4,1 persen menjadi US$ 44.463 atau sekitar Rp 638,2 juta (asumsi Rp 14.353 per dolar AS) pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021. Harga aset kripto tersebut berada di level tertinggi sejak 18 Mei 2021.
Sedangkan Ether melonjak 6,9 persen menjadi US$ 3.145 atau sekitar Rp 45,1 jutaan. Harga aset itu naik untuk hari keempat di tengah peningkatan jaringan Ethereum di London, yang mengurangi laju pertumbuhan koin.
Simak lebih jauh tentang Bitcoin di sini.