Bukalapak Melantai di Bursa Hari Ini, Akankah Langsung Terkena ARA?

Jumat, 6 Agustus 2021 06:44 WIB

Tiket konser John Mayer dapat dibeli secara daring melalui mitra penjualan tiket resmi Bukalapak..

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com (BUKA) bakal resmi tercatat atau listing di Bursa Efek Indonesia per hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021, setelah perusahaan merampungkan masa penawaran umum. Lalu bagaimana proyeksi respons pasar menyambut kehadiran emiten teranyar ini?

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai euforia pasar menyambut kehadiran saham Bukalapak sangat tinggi. Ini terlihat dari beberapa kali oversubscribed selama masa penawaran umum.

Pada masa penawaran, harga IPO dibanderol Rp 850 per saham, dengan batas tertinggi dari kisaran harga penawaran Rp 750 - Rp 850.

Lebih lanjut, Dennies belum bisa memastikan kapan euforia tersebut akan berakhir. Yang pasti, menurut dia, harga IPO BUKA tergolong overvalued. "Secara valuasi saya lihat harga IPO ini bisa dibilang overvalued," katanya ketika dihubungi, Kamis, 5 Agustus 2021.

Advertising
Advertising

Dengan tingginya euforia pasar itu, ia memperkirakan, saham BUKA sangat mungkin akan mengalami auto reject atas (ARA) pada hari pertamanya melantai di bursa.

Dari sisi fundamental, perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce tersebut masih mencatatkan rugi. Laporan keuangan menyebutkan perseroan masih mencatatkan rugi bersih pada tahun 2020 lalu sebesar Rp 1,35 triliun. Angka itu turun bila dibandingkan pada tahun 2019 sebesar Rp 2,79 triliun.

Rugi bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk Rp 171,48, berkurang dari sebelumnya Rp 365,79. Sementara, jumlah saham yang diterbitkan BUKA pada masa penawaran maksimal 25,76 miliar saham atau mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Dengan begitu, potensi dana yang dapat diperoleh oleh Bukalapak dari aksi IPO tersebut sebesar Rp 21,9 triliun, tertinggi dalam sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, rekor dana yang diraup saat IPO dipegang oleh ADRO, yang menghasilkan dana Rp 12,25 triliun pada 16 Juli 2008.

BISNIS

Baca: Lo Kheng Hong Blak-blakan Soal Strateginya Beli Saham Mercy Harga Avanza

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

5 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

5 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

6 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

7 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

8 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya