Bos Kadin Desak Sektor Manufaktur Dibuka Penuh: Karyawan Harus Sudah Divaksin
Reporter
Syaharani Putri
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 6 Agustus 2021 05:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia Arsjad Rasjid meminta kepada pemerintah agar sektor manufaktur dibuka 100 persen menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Namun, dengan catatan sudah melakukan vaksinasi covid-19.
"Saya sih menganjurkan kepada pemerintah supaya manufaktur dibuka 100 persen tapi dengan catatan bahwa pengusahanya harus memastikan seluruh pekerjanya sudah melakukan vaksinasi dan protokol kesehatan harus dilakukan,” kata Arsjad dalam dialog ekonomi secara virtual pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Terutama pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM yang akan berdampak terhadap kinerja produksi dan ekspor. Arsjad menginginkan agar sektor manufaktur bisa kembali beroperasi penuh.
Sebab, kata Arsjad, jika industri manufaktur tidak dibuka 100 persen, maka akan menimbulkan banyak kesulitan. Sebab, manufaktur adalah industri yang esensial dan expor oriented.
Apalalgi permintaan global atau global demand ekspor Indonesia yang saat ini sedang meningkat harus diantisipasi. “Indonesia harus mengambil posisi untuk bisa menjadi supply chain dunia. Untuk mengambil posisi tersebut kita harus membuka komoditas dan export oriented,” katanya.
Selain itu, Arsjad juga mengusulkan agar sektor retail kembali dibuka. Namun, dengan syarat yang sama, yaitu para pekerja dan pengunjung sudah melakukan vaksinasi covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
<!--more-->
"Di sisi lain orang menyadari semua ini bahwa hidup itu harus pakai vaksin. Kalau tidak, tidak bisa hidup dan di luar juga kebanyakan dilakukan itu," katanya.
Arsjad mengatakan dalam situasi pandemi saat ini, semua pihak harus menerima kenyataan. Dengan hidup bersama pandemi, secara tak langsung tiap pihak akan terus berusaha beradaptasi.
Sebelumnya IHS Markit mengumumkan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Indonesia anjlok ke level 40,1 pada Juli dari 53,5 pada Juni. Sektor manufaktor mengalami kontraksi di tengah peningkatan kasus Covid-19 yang menyebabkan PPKM Level 4 dan batasan yang lebih besar terhadap mobilitas penduduk.
"Bacaan Juli menandakan kontraksi pertama untuk manufaktur Indonesia sektor dalam sembilan bulan, dengan tingkat penurunan tercepat sejak Juni 2020," ujar IHS Markit dalam laporannya, Senin, 2 Agustus 2021.
Efek dari kondisi ini berdampak dua kali lipat karena pemulihan ekonomi tertahan seiring dengan melambatnya permintaan, produksi, dan angka pekerjaan. Selain itu, kondisi ini juga memperparah rantai pasokan dan biaya untuk produsen.
Output manufaktur dan pesanan baru menyusut paling cepat kecepatan sejak Mei 2020 menurut data terbaru, dengan demikian mengakhiri laju pertumbuhan delapan bulan. Hal lain yang menjadi sorotan adalah peningkatan gangguan yang timbul dari gelombang kedua Covid-19 yang telah mengurangi produksi dan permintaan.
Baca: Garuda Relokasi 9 Boeing 737-800 NG yang Disewa dari Aercap, Disimpan di Gurun?