Ekonomi RI Bisa Kena Dampak Jangka Panjang Covid-19, Apa Maksudnya?

Rabu, 4 Agustus 2021 22:23 WIB

Warga antre pembagian nasi bungkus gratis di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu, 28 Juli 2021. Aksi berbagi ratusan nasi bungkus gratis tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas antar warga untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan khususnya di kawasan wisata Kuta yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Perekonomian Indonesia diperkirakan bisa mengalami dampak permanen jangka panjang akibat pandemi Covid-19, salah satunya pada tingkat Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB). Menurut Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amalia Adininggar, perkembangan PDB sebelum dan setelah krisis ekonomi 1998 bisa jadi pelajaran.

Amalia mencatat bahwa Indonesia butuh waktu 5 tahun untuk mengembalikan tingkat PDB sebelum krisis 1998. Bahkan sampai saat ini, kata dia, Indonesia belum bisa mengembalikan ke proyeksi PDB jika tidak ada krisis 1998. Dalam proyeksi tersebut, PDB Indonesia saat ini seharusnya bisa 30 persen lebih tinggi.

"Jadi inilah dampak permanen yang kemungkinan kita bisa juga alami setelah Covid-19 ini, jika tidak lakukan perubahan fundamental," kata Amalia dalam acara 50 Tahun Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Rabu, 1 Agustus 2021.

Selain pada tingkat PDB, Amalia juga mencatat perkembangan tingkat pengangguran sebelum dan sesudah krisis 1998. Pada 1995, tingkat pengangguran di kisaran angka 5 persen. Lalu meningkat hingga 13 persen pada 2005, atau 7 tahun pasca krisis 1998.

Tapi pada 2019, Amalia mencatat tingkat pengangguran baru turun ke angka 6 persen. Posisi ini masih lebih tinggi ketimbang kondisi sebelum krisis.

Advertising
Advertising

Terakhir, proyeksi soal pengangguran ini juga sudah disampaikan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk skala global. Mereka memperkirakan lebih dari 200 juta akan tetap menganggur pada 2022, atau lebih tinggi dari sebelum pandemi pada 2019 yaitu 187 juta orang.

<!--more-->

Peringatan soal dampak jangka panjang pandemi ini juga disampaikan oleh ekonom senior CSIS Haryo Aswicahyono dalam acara yang sama. Haryo menyadari bahwa pemerintah saat ini berkutat pada dampak jangka pendek pandemi. "Tapi tidak sepatutnya kita kehilangan visi jangka menengah dan panjang," kata dia.

Ia mengingatkan pemerintah soal scaring effect atau dampak jangka panjang pada perekonomian. Haryo mencontohkan seorang bayi yang lahir pada saat kebakaran hutan di daerah kebakran hutan. "Sepuluh tahun kemudian prospek untuk mendapat income yang tinggi turun 2,8 persen atau 5,3 persen," kata dia.

Amalia sepakat dengan peringatan yang disampaikan Haryo. Menurut dia, Indonesia punya sejumlah pekerjaan rumah sebelum pandemi. "PR ini kemudian diperbesar dengan adanya krisis dari Covid-19," kata dia.

Pekerja rumah tersebut dirangkum Amalia dalam beberapa indikator perekonomian. Salah satunya dalam ekspor manufaktur di 2019, Indonesia terbawah dibanding Cina, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia.

Selain itu, kata Amalia, kinerja sektor manufaktur Indonesia juga turun terlalu cepat dibandingkan dengan negara level PDB per kapita yang sama. Amalia membandingkan Indonesia dan Thailand.

PDB per kapita Indonesia dan Thailand pada tahun 2020--di awal-awal pandemi Covid-19--berada di level yang sama. Tapi, kinerja manufaktur (Manufactur Value Added) di Thailand mendekati 30 persen dari PDB. "Sedangkan Indonesia sudah di bawah 20 persen," kata Amalia.

Baca: Heboh Sumbangan 2T Anak Akidi Tio, Pahami Dulu Aturan Penggunaan Bilyet Giro

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

2 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

8 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya