Cerita Bos BCA Saat Mau Beli Apartemen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 1 Agustus 2021 04:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, penjualan properti sulit dikarenakan konsumen tidak bisa melakukan kunjungan fisik.
Dia mencontohkan ketika ingin membeli suatu properti, lazimnya konsumen harus mendatangi tempatnya agar sesuai dengan keinginannya. Jahja pun menceritakan pengalaman ketika membeli apartemen, sebelumnya dia belum pernah ke tempat apartemen atau site.
"Begitu mau deal saya mau ke lokasi dulu. Pas ke site ada kuburan, nggak mau saya, ganti. Itu contoh kalau properti itu nggak bisa transaksi fully digital," ujarnya dalam acara webinar online bedah emiten BCA, Jumat, 30 Juli 2021.
Jahja pun mengatakan hal ini yang menjadi salah satu kendala karena transaksi tidak sepenuhnya digital, terlebih adanya masalah surat-surat yang harus ditandatangani dan memerlukan notaris dimana notaris harus didatangi tidak bisa virtual.
Sementara itu, untuk kredit kendaraan bermotor, kata Jahja, kredit masih belum tentu bisa meningkat meskipun ada keringanan PPN jika pembatasan masih terjadi. Pasalnya, pembatasan yang terjadi saat ini membuat kendaraan tak bisa dikirim dengan cepat.
"Kalaupun mau cepat harus menambah biaya, belum tentu konsumen mau," ujar Jahja.
<!--more-->
Jika PPKM dilonggarkan, Jahja yakin kredit BCA akan kembali tinggi. Dia beralasan karena dari sisi bunga BCA sudah cukup berani untuk menawarkan bunga yang rendah yakni sebesar 3,8 persen per tahun untuk KPR serta untuk KKB tingkat bunganya 2-2.5 persen yang berlaku flat.
Sebelumnya, Jahja menyebutkan pada kondisi normal penyaluran KKB berkisar Rp 1,8 triliun-Rp 2 triliun per bulan, kemudian turun pada tahun lalu menjadi di kisaran Rp 90 miliar-Rp 200 miliar. Lantas, pada kuartal I dan kuartal II tahun ini, KKB bisa mencapai Rp 2 triliun atau sama dengan angka sebelum terjadi pandemi.
Namun, pada saat pelaksanaan PPKM Darurat, kata dia, penyaluran kredit KKB yang sebelumnya di kisaran Rp 2 triliun diperkirakan akan turun menjadi sekitar Rp 1 triliun -Rp 1,2 triliun pada Juli 2021.
Demikian juga untuk KPR BCA yang bisa membukukan hingga Rp 15 triliun dari penyelenggara KPR online expo pada awal tahun ini, diperkirakan akan turun menjadi hanya sekitar Rp 3,5 triliun - Rp 4 triliun.
BISNIS
Baca juga: BCA Akan Stock Split dengan Rasio 1 : 5, Begini Penjelasan Lengkap Dirut