Banyak Kios Tanah Abang Tutup hingga Dijual, APPBI Ungkap Kondisi Sektor Retail
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 30 Juli 2021 14:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan para pelaku usaha retail atau pedagang yang menutup usahanya. Hal ini menanggapi pemberitaan banyaknya pedagang di Pasar Tanah Abang yang memilih menutup hingga menjual kiosnya di masa pandemi ini.
Menurut Alphonzus, para pengusaha sudah mengalami kondisi yang lebih berat saat memasuki tahun 2021, berbeda dengan situasi tahun 2020. "Meskipun tahun 2020 yang lalu adalah tahun yang sangat berat namun para pelaku usaha masih memiliki dana cadangan," tutur dia kepada Tempo, Kamis, 30 Juli 2021.
Memasuki tahun ini, kata Alphonzus, para pelaku usaha tidak memiliki dana cadangan lagi lantaran sudah terkuras habis selama 2020. Dana itu digunakan hanya sebatas untuk bertahan di tengah gempuran pandemi.
Selanjutnya, Alphonzus mengatakan kondisi usaha pada tahun 2021 masih defisit. Ia melihat kondisi usaha sampai dengan semester I 2021 memang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020 yang lalu. Namun, para pelaku usaha masih tetap mengalami defisit.
"Itu dikarenakan masih diberlakukannya pembatasan jumlah pengunjung dengan kapasitas maksimal 50 persen saja," ujar dia.
Kondisi usaha, menurut Alphonzus, bertambah berat dikarenakan pemberlakuan PPKM Darurat. Penutupan usaha selama pemberlakuan PPKM Darurat membuat para pelaku usaha semakin terpuruk.
"Akibat beberapa hal tersebut di atas maka tidak sedikit pelaku usaha yang memilih untuk menghentikan sementara usahanya ataupun menutupnya secara permanen," kata dia.
<!--more-->
Sebelumnya, Tokoh Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar menceritakan kondisi Pasar Tanah Abang, khususnya setelah dihantam pandemi sejak tahun lalu. Ia mengatakan hampir di semua blok banyak kios tutup, hendak disewakan, bahkan dijual.
"Fenomena banyaknya kios yang tutup, mau dijual, maupun disewakan sudah berlangsung hampir dua tahun terakhir, apalagi saat Covid-19 melanda," ujar mantan Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang itu kepada Tempo, Rabu, 29 Juli 2021.
Yasril mengatakan banyak pedagang pengontrak tidak sanggup lagi melanjutkan sewa kiosnya lantaran tidak tersedianya dana. Untuk beberapa lantai tertentu, kios yang kosong mencapai 50 persen dari kapasitas.
"Situasi saat ini belum semua toko (retail) buka dan sepinya pembeli yang datang, hal ini juga disebabkan aturan harus menunjukkan sertifikat vaksin bagi pedagang atau pengunjung ketika memasuki pasar," tutur Yasril.
BACA: Ragam Kisah Pengusaha yang Kembali Gigit Jari Akibat Perpanjangan PPKM Darurat
CAESAR AKBAR