IHSG Menguat di Sesi Pertama, Samuel Sekuritas: Diwarnai Rilis Laporan Keuangan
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 30 Juli 2021 13:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG terpantau kembali menguat di sesi pertama hari ini dengan menutup sesi di posisi 6.135. Angka tersebut 0,24 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin di level 6.120.
"Sebanyak 229 saham menguat, 269 melemah, dan 167 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,4 triliun," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat, 30 Juli 2021.
Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi menguat hari ini, seiring dengan rilis laporan sejumlah emiten yang menunjukkan performa positif dan menguatnya bursa AS.
Bursa global terlihat cenderung variatif. Bursa AS menunjukkan penguatan di perdagangan semalam, misalnya Dow Jones menguat 0,44 persen, S&P500 naik 0,42 persen, dan Nasdaq menguat 0,11 persen. Hal tersebut didorong oleh tanda-tanda ekonomi yang sedikit meredakan kekhawatiran terkait inflasi.
Namun demikian, bursa Asia justru anjlok, misalnya Nikkei turun 1,64 persen, Kospi turun 0,92 persen, dan Hang Seng turun 2,15 persen. Pelemahan itu seiring dengan kekhawatiran investor terkait dampak dari regulasi baru di Cina yang dapat menekan saham-saham teknologi dan pendidikan serta kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia.
Pada paruh pertama perdagangan hari ini, di pasar reguler tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp 69,5 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 85,9 miliar.
Saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 54,7 miliar, disusul ASII Rp 53 miliar dan BBCA Rp 32,9 miliar.
Sementara itu, saham Aneka Tambang (ANTM) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 37 miliar, disusul oleh BMRI Rp 29,3 miliar dan AGRO Rp 25,3 miliar.
<!--more-->
Sama seperti kemarin, sesi perdagangan hari ini masih diwarnai oleh rilis laporan keuangan paruh pertama 2021 dari sejumlah emiten. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mencetak pergerakan yang positif yaitu naik 3 persen ke Rp 9.350 per saham pasca rilis laporan keuangan yang menunjukkan pertumbuhan laba ke angka US$ 164,4 juta.
Selain didukung oleh sentimen tersebut, TPIA juga didukung oleh berita bahwa emiten petrokimia tersebut akan mendapat suntikan dana hingga US$ 1,7 miliar dari mekanisme rights issue, yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Meski demikian, ada juga beberapa emiten yang pergerakannya justru negatif di sesi pertama hari ini meskipun laporan keuangannya menunjukkan pertumbuhan yang positif, seperti SCMA yang turun 3,57 persen dan JPFA yang turun 2,7 persen
Dari sektor perbankan, saham Bank Neo Commerce (BBYB) masih melanjutkan pergerakan positifnya di sesi pertama hari ini dengan menutup sesi pertama di titik Rp 810 per saham atau naik 20 persen.
Sebagai pengingat, BBYB memang mendapat kabar baik dari keluarnya restu OJK untuk rencana pengambilalihan saham mayoritas BBYB oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia, yang rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2021.
Sejumlah saham bank mini lain juga menunjukkan pergerakan positif di sesi pertama hari ini, antara lain AGRS yang naik 11,9 persen, BSIM yang naik 6 persen, dan BGTG yang naik 4,8 persen.
Baca: IHSG Ditutup Menguat di 6.120, Samuel Sekuritas: Saham Telekomunikasi Menonjol
CAESAR AKBAR