Tanggapi Rencana Tapering Off oleh The Fed, BI Siapkan Langkah Antisipasi

Kamis, 29 Juli 2021 19:59 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia terpilih Destry Damayanti diperkenalkan saat Rapat Paripuna ke-23 Masa Persidangan V Tahun 2018-2019 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 25 Juli 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti angkat bicara soal bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang belum memastikan waktu pengurangan stimulus moneter atau tapering.

Sebelumnya, dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), The Fed memutuskan menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate di kisaran 0 persen-0,25 persen. Saat itu, pejabat The Fed menyebutkan kini bukan waktu yang tepat melakukan pengetatan kebijakan.

Meski begitu, The Fed memberi sinyal akan kembali melihat perkembangan ekonomi dan meninjau kapan bakal mulai mengurangi stimulus pada FMOC mendatang. Hal ini yang kemudian dinilai Destry sebagai komitmen The Fed memberikan stimulus, termasuk dengan mempertahankan pembelian obligasi sebesar US$ 120 miliar per bulan.

“Artinya, ke depan tren pemulihan ekonomi global mungkin akan terus berlanjut dengan kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif dan vaksinasi yang sudah dalam taraf yang tinggi,” kata Destry dalam Webinar Strategi Perbankan di Momentum Kebangkitan Kredit dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis, 29 Juli 2021.

Lebih jauh, ia memperkirakan perkembangan global yang positif ini tentunya memiliki dampak pada perekonomian domestik, utamanya nilai tukar rupiah. Bank Indonesia juga akan terus menjaga stabilitas nilai tukar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Kita lakukan dual intervention, di mana saat diperlukan kita akan masuk ke pasar, baik pasar spot maupun DNDF (Domestic Non-deliverable Forward) secara terukur," ucap Destry.

Pada Juni 2021, tekanan terhadap nilai tukar rupiah cukup kuat karena dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor ini di antaranya karena ada kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan lebih cepat sehingga penarikan stimulus oleh The Fed juga diperkirakan lebih cepat. “Sehingga ada ekspektasi suku bunga dan yield naik, karena itu mempengaruhi pasar keuangan kita,” kata Destry.

BI sebelumnya memperkirakan perekonomian global akan tumbuh lebih tinggi di tahun ini, sebesar 5,8 persen. Artinya, prediksi tersebut naik dari proyeksi awal sebesar 5,7 persen.

Pemulihan ekonomi global tersebut, menurut Destry, terjadi secara persisten sehingga banyak para analis termasuk beberapa lembaga keuangan internasional merevisi ke atas proyeksi perekonomian global. "Sama halnya di BI, karena kita melihat beberapa indikator menunjukkan pemulihan yang cukup impresif,” ucapnya.

BISNIS

Baca: BI Buka Penerimaan Calon Pegawai Muda, Ini Dokumen yang Harus Disiapkan

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya