Laba Bersih BTPN Tumbuh 47 Persen Jadi Rp 1,64 T di Semester I 2021

Kamis, 29 Juli 2021 10:39 WIB

Menjadikan Hidup Lebih Berarti bersama BTPN Sinaya

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih perseroan sebesar 47 persen year-on-year pada Semester I 2021.

Adapun laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,64 triliun pada semester I 2021 dari Rp 1,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pencapaian pertumbuhan laba bersih Bank BTPN pada Semester I 2021 patut kita syukuri," ujar Direktur Utama Ongki Wanadjati Dana dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juli 2021.

Ongki mengatakan capaian itu merupakan hasil dari strategi bisnis untuk bisa tangkas dan adaptif dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Kami juga melihat optimisme terhadap perbaikan ekonomi yang akan kembali pulih seiring dengan semakin banyaknya anggota masyarakat yang mendapat vaksin,” kata dia.

Advertising
Advertising

Pada paruh pertama 2021 ini, pertumbuhan pendapatan bunga bersih perseroan adalah sebesar 4 persen yoy meningkat menjadi Rp 5,59 triliun, dibanding Rp 5,37 triliun setahun sebelumnya.

Pendapatan operasional lainnya juga tumbuh 5 persen yoy menjadi Rp 960 miliar dari Rp 913 miliar, yang terutama berasal dari peningkatan pendapatan fee. Bank BTPN juga berhasil menjaga efisiensi operasional usaha, sehingga beban biaya operasional relatif sama dengan tahun lalu.<!--more-->

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih Bank BTPN ditopang oleh penurunan beban bunga sebesar 40 persen yoy jadi Rp 1,88 triliun pada enam bulan pertama 2021. Hal ini sejalan dengan tren suku bunga acuan Bank Indonesia yang juga menurun.

Penurunan beban bunga juga tercermin dari meningkatnya saldo dan rasio Current Account Saving Account (CASA). Bank BTPN mencatat CASA, atau sumber dana murah, di level sekitar Rp 28,29 triliun pada akhir Juni 2021, naik 4 persen yoy dari Rp 27,23 triliun. Sementara itu, time deposit turun 8 persen yoy menjadi sekitar Rp 68,36 triliun.

Dengan demikian rasio CASA meningkat menjadi 29,3 persen pada akhir Juni 2021 dari 26,9 persen pada periode yang sama tahun lalu. Secara total, dana pihak ketiga Bank BTPN turun 5 persen yoy menjadi Rp 96,64 triliun pada akhir Juni 2021 dari Rp 101,40 triliun.

Penurunan dana pihak ketiga sejalan dengan upaya Bank BTPN untuk memenuhi kebutuhan pendanaan kredit. Dengan permintaan kredit yang masih rendah akibat dampak dari pandemi, total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2021 turun 10 persen yoy ke posisi Rp 135,57 triliun.

Bank BTPN pun menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross NPL yang berada di level 1,46 persen, masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,35 persen pada akhir Mei 2021.

Bank BTPN juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 237,8 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 116,1 persen per 30 Juni 2021. Perseroan mencatat penurunan aset sebesar 5 persen (yoy), dari Rp 185,19 triliun menjadi Rp 175,93 triliun, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,4 persen.

Baca Juga: Terkini Bisnis: Nasabah Jenius Kebobolan Rp 110 Juta, Buruh Positif Covid-19

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

6 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

10 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

11 jam lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

4 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya