Korindo Group Bantah Tuduhan Soal Pembakaran Lahan di Papua

Rabu, 28 Juli 2021 20:38 WIB

Korindo Group terbukti tidak melakukan pembakaran hutan dan tidak terlibat dalam segala aktivitas ilegal.

TEMPO.CO, Jakarta - Korindo Group menjelaskan soal pencabutan lisensi merek dagang perusahaan sawit asal Korea Selatan itu oleh Forest Stewardship Council (FSC). Pencabutan lisensi merek dagang tersebut dipastikan bukan karena adanya laporan investigasi yang menunjukkan perusahaan itu diduga sengaja menggunakan api untuk membuka lahan di Papua.

"Tuduhan terhadap Korindo Group atas isu pembakaran lahan adalah tidak benar. Hal ini telah dikuatkan dengan hasil investigasi Forest Stewardship Council (FSC) pada Juni 2019," ujar Public Relation Manager Korindo Group, Yulian Mohammad Riza dalam Hak Jawab dan Hak Koreksi yang dikirim ke Tempo.co pada Rabu, 21 Juli 2021.

Sebelumnya, di Tempo.co yang tayang pada 15 Juli 2021, terdapat berita berjudul “Lisensi perusahaan sawit Korsel dicabut lembaga sertifikasi, FSC menyusul investigasi yang ungkap Korindo 'sengaja' membakar lahan di Papua”.

Menanggapi berita tersebut, Korindo Group menjelaskan, hasil investigasi FSC sudah dipublikasikan melalui situs resminya pada Juli 2019. Di situs itu disebutkan bahwa, “The allegations that Korindo had deliberately and illegally set fires in plantations, were rejected…”

Artinya, tuduhan bahwa Korindo secara sengaja dan ilegal membakar lahan ditolak. Melalui investigasinya, FSC telah menyimpulkan bahwa tuduhan pembakaran lahan yang ditujukan ke Korindo Group adalah tidak benar.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, panel investigasi FSC merupakan badan profesional yang memiliki keahlian dalam bidang kehutanan, sehingga hasil investigasi dan keputusan yang diambil bersifat obyektif serta dapat dipercaya.

Pernyataan FSC tersebut, menurut Korindo Group, memiliki keterkaitan dengan tuntutan dari Forensic Architecture terkait kebakaran lahan di Papua. Poin penting yang perlu dipahami adalah tidak ada masalah yang serius dalam pengambilan keputusan FSC.

"Hanya terjadi perbedaan prosedur dalam proses pemilihan verifikator independen dan netral yang kemudian menyebabkan penundaan dalam proses asosiasi. Sudut pandang ini telah disepakati bersama antara FSC dengan Korindo dan sudah dituangkan dalam pernyataan resmi masing-masing instansi yang dirilis pada 15 Juli 2021," seperti dikutip dari penjelasan Korindo Group.

Rilis FSC sebelumnya menuliskan, “However, FSC and Korindo were not able to agree on the procedure to put in place independent verification of progress, and this led to delays in FSC’s ability to verify and report Korindo’s progress against these conditions.”

Tapi FSC dan Korindo tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai prosedur untuk melakukan verifikasi independen terhadap perkembangan, khususnya terkait perbaikan aspek sosial dan lingkungan yang disepakati kedua belah pihak pada 2019. Hal ini yang menghambat FSC untuk verifikasi dan melaporkan perkembangan Korindo.

Baca: Cerita Dahlan Iskan soal Akidi Tio yang Beri Bantuan Covid-19 Rp 2 Triliun

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

5 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

7 jam lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

8 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

12 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

16 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya