Resmi IPO, Saham UVCR Trimegah Karya Melesat 10 Persen

Selasa, 27 Juli 2021 10:46 WIB

Logo Ultra Voucher. ultravoucer.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Trimegah Karya Pratama Tbk, perusahaan aggregator voucher diskon digital di Indonesia dengan platform bernama Ultra Voucher, resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia hari ini.

Harga saham perusahaan dengan kode UVCR itu dibuka di harga Rp 100 per saham dan menjadi emiten ke- 27 yang listing sepanjang 2021 atau menjadi emiten ke- 739 dari total.

Dia mengatakan IPO itu merupakan milestone baru dan strategis untuk semakin memperkuat dan memperluas bisnis perusahaan.

“Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah dan panjang. Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar ASEAN,” kata Direktur Utama Ultra Voucher, Hady Kuswanto dalam konferensi pers virtual, Selasa, 27 Juli 2021.

Di awal perdagangan perdananya, harga saham UVCR langsung tercatat naik 10 persen atau Rp 10 menjadi Rp 110 per saham. Selama masa book building hingga penawaran umum saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR, meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.

Hady menambahkan IPO ini juga menjadi momen penting bagi Ultra Voucher dalam upaya mempercapat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan. Sebagai perusahaan publik, UVCR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat, salah satunya berkat digitalisasi yang berlangsung saat ini.

<!--more-->

Pada kesempatan yang sama Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata mengatakan pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung empat kanal distribusi utama, yakni Business to Business (B2B), E-commerce, direct to retail, dan reseller. Pengembangan bisnis juga didukung sumber daya manusia di Ultra Voucher yang berpengalaman di dunia teknologi digital.

Ultra Voucher juga akan melakukan transformasi bisnis yakni pengembangan produk yang lebih besar. Hal ini untuk mempertahankan bisnis yang positif, di mana pada Maret 2021 penjualan tumbuh 110,69 persen menjadi Rp 194,48 miliar dibanding penjualan per Maret 2020. Laba bersih juga melonjak 119,46 persen menjadi Rp 543,59 juta.

“Dengan pemanfaatan teknologi, voucher digital Ultra Voucher merupakan platform dimana orang-orang bisa mencari berbagai macam voucher. Itulah mengapa Ultra Voucher disebut sebagai one platform, one voucher for all. Sehingga kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen, dan menjadi technology enabler bagi partner kami dengan 3 faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution dan voucher redeemtion,” ujar Riky.

Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerjasama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifedata-style, Investment, dan lain-lain.

BACA: Setelah Bukalapak, OJK Sebut Ada Unicorn dan Decacorn Akan IPO Tahun Ini

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

4 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

7 hari lalu

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

Shopee menghadirkan kampanye 5.5 Voucher Kaget atau spesial diskon pasca Lebaran, mulai tanggal 15 April - 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya