Dana Milik Sejumlah Investor di Tanijoy Senilai Rp 4,5 Miliar Diduga Raib

Senin, 26 Juli 2021 14:59 WIB

Tanijoy. Dok Tanijoy

TEMPO.CO, Jakarta – Dana milik sejumlah investor perusahaan rintisan Tanijoy senilai lebih-kurang Rp 4,5 miliar diduga raib. Para investor dalam beberapa hari terakhir membanjiri media sosial Tanijoy untuk mempertanyakan kelanjutan proyek di perusahaan yang menghubungkan petani dan pemodal tersebut.

Kasus ini bermula pada pertengahan 2020 saat dana milik beberapa investor dari proyek yang telah selesai ditarik kembali oleh pihak Tanijoy. “Tanijoy menyampaikan kalau ada permasalahan dan akan tertunda pengembalian dananya dan sampai sekarang masih banyak yang tertunda,” ujar Ketua I Himpunan Lender Tanijoy Fadhil saat dihubungi Tempo, Senin, 26 Juli 2021.

Namun, pihak Tanijoy tidak kunjung menyampaikan perkembangan dari kepastian proyek dan keberadaan dana masing-masing investor. Sejak akhir 2020, media sosial Tanijoy juga tidak lagi aktif dan beberapa investor yang mengajukan pertanyaan malah diblokir.

Sejumlah investor pun merasa kecewa lantaran perusahaan tidak bertanggung jawab. Padahal, perusahaan memiliki misi yang baik untuk mempertemukan petani yang membutuhkan modal dan para pemberi dana terbuka.

Fadhil menduga angka dana investasi yang bermasalah masih bisa bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan perhimpunan lender. Investor pun belum mengambil langkah hukum.

Advertising
Advertising

Investor terkendala untuk melaporkan masalahnya kepada Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan karena perusahaan disebut-sebut belum terdaftar di otoritas. “Belum ada laporan resmi tapi salah satu lender pernah berkontak dengan SWI OJK (Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan) dan responsnya karena tidak terdaftar di OJK, jadi tidak bisa bantu apa-apa dan menyarankan untuk lapor ke Bareskrim,” ujar Fadhil.

Seorang investor berinisial AP sebelumnya juga menuliskan utas tentang pengalamannya yang tidak menyenangkan saat menjadi lender Tanijoy. Masalah itu bermula saat ia berniat membantu petani dan memutuskan untuk melakukan investasi pada proyek kentang granola tele IV berjumlah enam slot dengan total Rp 12,4 juta.

Investasi itu ia tanamkan sejak Juli 2020 dan semestinya cair pada Maret 2021. Kecurigaan AP terhadap perusahaan Tanijoy meningkat saat ia membaca laporan dari invstor lain di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram. Para investor bernasib sama melaporkan bahwa mereka tidak mendapatkan kejelasan tentang kelanjutan dana investasinya.

Investor Tanijoy lainnya bernama Caesar Akbar bercerita bahwa ia tidak bisa mengakses aplikasi perusahaan rintisan itu sejak akhir 2020. Ia menjadi lender di Tanijoy dengan total investasi kurang dari Rp 10 juta.

“Sekarang aplikasinya sudah tidak jelas. Di PlayStore pun aplikasi Tanijoy untuk lender sudah hilang, tinggal untuk farmer (petani),” tutur Caesar saat dihubungi melalui pesan instan.

Caesar mulai menjadi inevestor di Tanijoy pada 2019. Ia memilih tiga proyek pertanian yang meliputi pekerjaan tanam kentang dan jamur. Pada Januari, Caesar dan investor lainnya menerima pernyataan permohonan maaf dari manajemen Tanijoy melalui surat elektronik.

Manajemen mengabarkan bahwa sejak awal Desember, Tanijoy sulit dijangkau oleh pendana. “Kami menyadari bahwa hal ini menyebabkan para pendana khawatir apabila kami tidak bisa memenuhi tanggung jawab yang ada. Oleh karena itu, segenap tim manajemen Tanijoy memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tulis manajemen.

Dihubungi terpisah, Founder dan CEO Cartenz Group and Serial Tech Entrepreneurship Gito Wahyudi belum menjawab pesan Tempo ihwal kasus dugaan dana investasi yang raib.

Baca Juga: Startup Pilihan Tempo 2018: Tanijoy, Hubungkan Petani Desa dengan Investor

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

20 jam lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

2 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya