Laporan Keuangan Garuda: Besaran Gaji Komisaris Turun, tapi Direksi Naik?

Selasa, 20 Juli 2021 10:47 WIB

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kedua kanan) berfoto bersama kru usai meluncurkan pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bermasker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 1 Oktober 2020. Corak masker ini dibuat oleh 60 pekerja selama 120 jam. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, JakartaGaruda Indonesia telah menyampaikan laporan keuangan selama 2020 melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. Laporan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan.

Berdasarkan audit laporan keuangan 2020, Garuda memperoleh opini disclaimer atau tidak memberikan pendapat. Sepanjang tahun lalu, Garuda mencatatkan rugi sebesar US$ 2,4 miliar atau Rp Rp 35,98 triliun (kurs Rp 14.567).

Pendapatan usaha Garuda Indonesia tercatat turun jauh dari 2019 yang sebesar US$ 4,57 miliar menjadi US$ 1,49 miliar. Di saat yang sama, beban usaha perseroan juga turun dari US$ 4,45 miliar menjadi US$ 3,3 miliar.

Sedangkan total aset tidak lancar Garuda tercatat US$ 10,25 miliar atau naik dari 31 Desember sebesar US$ 3,32 miliar. Total aset lancar perusahaan senilai US$ 536,5 juta turun dari 2019 sebesar US$ 1,13 miliar. Total aset keseluruhan per 31 Desember 2021 ialah US$ 10,7 miliar naik dari 2019 sebesar US$ 4,45 miliar.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan kinerja perusahaan anjlok, Garuda menanggung utang sebesar US$ 12,73 miliar atau naik tajam dari 2019 sebesar US$ 3,87 miliar. Utang ini terdiri atas utang jangka pendek per sebesar US$ 4,29 miliar, naik dari 2019 sebesar US$ 3,39 miliar, dan utang jangka panjang US$ 8,4 miliar atau naik dari 2019 yang sebesar US$ 477,2 juta.

Advertising
Advertising

Dalam kondisi keuangan yang menurun, Garuda menekan beban operasional penerbangan pada 2020 sebanyak 35,13 persen. Beban operasional Garuda per 31 Desember menjadi US$ 1,6 miliar atau turun dari 2019 yang senilai US$ 2,5 miliar. Melalui penurunan beban operasi itu, Garuda Indonesia melakukan penghematan beban biaya hingga US$ 15 juta per bulan.

Bila dilihat dari struktur keuangannya, penghematan operasional salah satunya terlihat dari besaran gaji yang diberikan untuk komisaris. Gaji komisaris perseroan per 31 Desember 2020 adalah sebesar US$ 745.030. Angka itu turun dari 31 Desember 2019 sebanyak US$ 944.191. Jumlah komisaris Garuda per Desember 2020 adalah lima orang yang terdiri atas komisaris utama, wakil komisaris utama, dua komisaris independen, dan satu komisaris.<!--more-->

Lalu bagaimana dengan gaji direksi?

Berdasarkan laporan keuangan maskapai pelat merah, penurunan besaran total gaji yang terjadi pada komisaris tak terlihat pada besaran gaji direksi. Total pengeluaran perseroan untuk gaji dewan direksi pada 2020 tercatat US$ 2.156.205 atau malah naik dari 2019 yang sebesar US$2.141.176.

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

Pada 2020, komponen gaji direksi terdiri atas imbalan jangka pendek sebesar US$ 1.752.841 dan imbalan pasca-kerja sebesar US$ 403.364. Dari dua komponen gaji ini, tercatat bagian yang mengalami kenaikan adalah imbalan pasca-kerja. Pada 2019, imbalan pasca-kerja direksi Garuda sebesar US$ 375.754; sedangkan imbalan jangka pendek pada 2019 lebih besar ketimbang 2020, yaitu US$ 1.765.422.

Dilihat dari jumlah direksinya, pada 2020, Garuda memiliki tujuh direktur. Mereka adalah direktur utama, wakil direktur utama, direktur operasi. Kemudian, direktur layanan, pengembangan usaha, dan teknologi informasi; direktur niaga dan kargo; direktur keuangan dan manajemen risiko; serta direktur SDM.

Struktur direksi Garuda pada 2020 mengalami perubahan nomenklatur. Pada 2019, Dewan Direksi Garuda terdiri atas direktur utama, direktur operasi, direktur teknik & layanan, direktur human capital, direktur niaga, direktur kargo & pengembangan usaha, serta direktur keuangan & manajemen. Namun pada akhir Desember 2019, Menteri BUMN memecat empat direksi garuda menjadi tinggal tiga orang karena kasus penyelundupan barang mewah.

Ihwal jumlah gaji direksi yang naik pada 2020 ketimbang 2019, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum memberikan tanggapan. Namun pada April 2020 lalu, Garuda menerbitkan Surat Edaran Garuda Indonesia Nomor: JKTDZ/SE/70010/2020 tentang Ketentuan Pembayaran Take Home Pay terkait Pandemi Covid-19.

Dalam surat tersebut, Garuda mengambil kebijakan untuk memotong gaji, termasuk direksi. Potongan gaji untuk level direksi dan komisaris sebesar 50 persen dari take home pay. Kemudian untuk vice president, captain, first office, flight service manager, besaran pemotongan gaji 30 persen. Lalu untuk senior manager, besaran pemotongan 25 persen. Sedangkan flight attendant, expert dan manajer masing-masing sebesar 20 persen.

Baca Juga: Garuda Tunjuk Konsultan Hadapi Pengajuan Gugatan PKPU My Indo Airlines

Berita terkait

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

8 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

21 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya