IHSG Rendah di Sesi I, Samuel Sekuritas: Didorong Melemahnya Saham Big Cap

Senin, 19 Juli 2021 13:00 WIB

Nasabah tengah memantau pergerakan saham dari rumah tinggalnya saat melakukan WFH di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,13 persen atau 67,54 poin ke level 6.046,75. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG mengawali perdagangan pekan ini dengan kurang menggembirakan. Indeks menutup sesi di level 6.032, atau 0,7 persen lebih rendah dari angka penutupan pekan lalu yang di level 6.072.

"Jatuhnya IHSG juga didorong oleh melemahnya saham-saham big cap di bursa. Di sesi pertama hari ini, nyaris semua saham pengisi 10 besar market cap terbesar di BEI tercatat melemah, diantaranya ARTO turun 2,5 persen, BBCA turun 1,4 persen, TPIA turun 3,3 persen, EMTK turun 2,7 persen, dan UNVR turun 1,46 persen," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 19 Juli 2021.

Sebelumnya, tim riset Samuel menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi melemah hari ini, mengikuti tren bursa global dan regional yang juga melemah. Untuk informasi, pada akhir pekan lalu, 16 Juli 2021, bursa saham AS ditutup melemah. Indeks Dow Jones melemah 0,86 persen, S&P500 melemah 0,75 persen, dan Nasdaq pun bergerak turun 0.80 persen. Tidak hanya bursa AS, bursa-bursa Asia juga ambrol di pembukaan perdagangan hari ini, seperti Nikkei turun 1,4 persen, Kospi turun 0,9 persen, dan Hang Seng turun 1,6 persen.



Hal lain yang disebutkan di laporan harian tim Samuel Sekuritas adalah menurunnya imbal balik (yield) US Treasury tenor sepuluh tahun (UST 10Y) ke angka 1,29 persen pada penutupan pekan lalu, yang mengindikasikan kemungkinan terjadi arus perpindahan investor dari saham ke obligasi yang dipandang memiliki risiko lebih rendah saat ini.

Sebanyak 169 saham menguat, 302 melemah, dan 151 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp5,5 triliun. Di pasar reguler tercatat beli bersih asing sebesar Rp 107,9 miliar, sementara di pasar negosiasi juga tercatat beli bersih asing sebesar Rp 10,5 miliar.

Advertising
Advertising

Saham emiten telekomunikasi pelat merah Telkom Indonesia (TLKM) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai beli bersih asing mencapai Rp 96,2 miliar, disusul AGRO Rp 71,6 miliar, dan AKRA Rp 22,5 miliar.<!--more-->

Sementara itu, saham Bank BBCA (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell mencapai Rp 57,1 miliar, disusul oleh ARTO Rp 34,7 miliar dan DMMX Rp 27,6 miliar.

Salah satu saham yang mampu menunjukkan pergerakan positif di sesi pertama hari ini adalah saham emiten migas AKR Corporindo (AKRA), yang berhasil menutup sesi pertama hari ini di posisi Rp 3.450 per saham atau naik 3,2 persen. Untuk diketahui, saham ini memang sudah menunjukkan pergerakan positif sejak akhir pekan lalu pasca ditandatanganinya kesepakatan kerjasama pembangunan smelter logam mulia Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE, yang mayoritas kepemilikannya dikuasai oleh AKRA.

Saham lainnya yang menunjukkan pergerakan positif adalah saham Digital Mediatama Maxima (DMMX) yang sempat melonjak hingga titik Rp 2.700 per saham sebelum mengakhiri sesi di level Rp 2.600 per saham atau naik 8,3 persen. DMMX baru saja menandatangani perjanjian pendirian joint venture (JV) dengan SmartRetail Group, platform engagement out-of -home asal Hong Kong. JV tersebut nantinya akan mengembangkan platform engagement-out-of-home di Indonesia.

Hal sebaliknya ditunjukkan oleh emiten rokok Gudang Garam Tbk (GGRM), yang langsung anjlok di sesi pertama hari ini ke titik ARBnya di level Rp 37.400 per saham atau turun 6,9 persen. Hal ini, menurut Samuel Sekuritas, tidak terlalu mengagetkan lantaran hari ini adalah ex dividen atau hari pertama di mana pembelian saham tidak lagi disertai hak mendapatkan dividen untuk saham GGRM. Untuk diketahui, GGRM akan membagikan dividen senilai Rp 5 triliun tahun ini.

Salah satu saham lain yang merosot di sesi pertama hari ini adalah saham emiten farmasi BUMN Kimia Farma (KAEF), yang menutup sesi pertama hari ini di titik Rp3.190 per saham atau turun 6,45 persen. Emiten ini mendapat sentimen negatif dari dibatalkannya program vaksin berbayar yang cukup menuai polemik di masyarakat.

Baca Juga: Samuel Sekuritas: IHSG Sedang Menguat, akan Uji Level 6.100-6.140

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

7 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya