Rupiah Tertekan di Level 14.497 per USD, Analis: Terpengaruh Sentimen The Fed

Jumat, 16 Juli 2021 17:00 WIB

Warga menjual mata uang dolar di money changer kawasan Kwitang. Nilai tukar dolar Amerika Serikat, mencapai level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Data Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.497 per dolar AS pada perdagangan pada Jumat sore ini, 16 Juli 2021. Kurs rupiah tersebut jeblok 15 poin atau 0,1 persen dari posisi penutupan kemarin di level Rp 14.482 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp 14.497,5 - Rp 14.537 per dolar AS. Tak hanya rupiah, tapi hampir seluruh mata uang Asia lainnya juga melemah, kecuali won Korea Selatan yang menguat 0,14 persen. Sementara sisanya ada di zona merah bersama rupiah.

Dolar Taiwan terpantau melemah 0,28 persen dan diikuti baht Thailand yang turun 0,24 persen, ringgit Malaysia terkoreksi 0,18 persen, yuan China melemah 0,15 persen, dan India anjlok 0,12 persen. Sementara itu, di saat yang sama indeks dolar AS tengah menguat 0,06 poin atau 0,07 persen ke level 92.68.

Ketika dihubungi, Macroeconomic Analyst Bank Danamon Irman Faiz menjelaskan sentimen utama pelemahan rupiah adalah dari faktor eksternal. Yang dimaksud faktor eksternal di sini adalah ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang akan terjadi lebih cepat dan naik dua kali di 2023.

“Apalagi realisasi inflasi US terakhir juga berada di atas konsensus pasar dan mendukung ekspektasi pasar terhadap pemulihan US yang lebih cepat,” kata Irman, Jumat, 16 Juli 2021.

Advertising
Advertising

Adapun dari sisi internal, kurs rupiah juga tertekan oleh kenaikan kasus harian Covid-19 di Tanah Air yang membuat proyeksi pertumbuhan tahun ini bisa lebih rendah dari prakiraan sebelumnya sehingga membuat rupiah sulit bangkit. Ia memperkirakan tekanan rupiah masih akan terjadi pada pekan depan ada seiring kenaikan kasus aktif.

Selain itu, kata Irman, pasar akan melihat sikap dari Bank Indonesia terkait proyeksi pertumbuhan yang baru dari rapat Dewan Gubernur BI pekan depan. “All in all, kami melihat pergerakan rupiah rata-rata di satu bulan ini sekitar Rp 14.487 - Rp 14.550 karena masih ada topangan dari likuiditas dolar AS yang melimpah akibat surplus neraca dagang kita di 1 semester kemarin yang 2 kali lipat lebih besar dari tahun lalu,” tuturnya.

BISNIS

Baca: Ingin Investasi Aman Selama PPKM? Simak Bunga Deposito di BCA dan 3 Bank BUMN

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya