Udang Kemasan dan Kopi Instan Rajai Ekspor Produk Makanan Olahan RI

Selasa, 13 Juli 2021 17:20 WIB

Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PT. Leuwijaya Utama Textile (Leuwitex) Lucky Tanu (kiri) berjalan untuk meninjau produksi masker 4-ply di Pabrik PT. Leuwijaya Utama Textile, Cimahi, Jawa Barat, Sabtu, 24 Oktober 2020. Kunjungan Wakil Menteri Perdagangan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi terhadap peluncuran inovasi masker 4-Ply oleh PT Leuwitex dalam pemenuhan kebutuhan APD dan Masker Nasional serta potensi sumbangan peluang ekspor APD dan Masker yang ditargetkan mencapai USD 4,56 Miliar hingga akhir 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memaparkan produk-produk makanan olahan yang menempati posisi teratas atau paling banyak dikirim (ekspor) ke luar negeri. Posisi pertama ditempati oleh produk udang kemasan.

“Produk udang kemasan paling banyak dikirimkan ke Amerika Serikat sebanyak 78,8 persen,” ujar Jerry dalam webinar Investor Daily, Selasa, 13 Juli 2021.

Negara lainnya yang paling banyak mengimpor udang dari Indonesia adalah Jepang sebesar 11 persen, Belanda 2 persen; Puerto Rico 1,6 persen; 1,5 persen; dan Kada 1,3 persen. Adapun lainnya seperti Australia, Jerman, dan Belgia masing-masing 0,5 persen; 0,6 persen; 0,5 persen; dan 0,3 persen.

Berdasarkan nilainya, ekspor produk udang kemasan sepanjang Januari-Mei 2021 mencapai US$ 417,6 juta. Angka ini naik dari capaian periode yang sama 2020 sebesar US$ 341,3 juta.

Posisi kedua ditempati oleh ekspor produk kopi instan. Kopi instan paling banyak dikirimkan menuju Filipina mencapai 72,9 persen dari total ekspor komoditas ini. Kemudian ke Malaysia sebesar 7,2 persen; ke Uni Emirate Arab 3,3 persen; Singapura 1,6 persen; dan Cina 1,5 persen.

Advertising
Advertising

Sementara itu ke Thailand, kopi instan dikirim sebanyak 1, persen, Papua Nugini 1,2 persen; dan Jepang 1,1 persen. Adapun ke Irak 1 persen; Lebanon 0,8 persen; dan lainnya 8 persen.

<!--more-->

Selama Januari sampai Mei 2021, produk kopi instan yang diekspor ke luar negeri mencapai US$ 261,66 juta. Angka ini meningkat ketimbang nilai ekpsor pada periode yang sama 2020 sebesar US$ 194,2 juta.

Selanjutnya posisi ketiga untuk produk yang paling banyak diekpsor adalah makanan olahan lainnya. Berturut-turut, posisi keempat ditempati ekspor produk waffles dan wafer, kelima ikan kemasan, keenam mi instan, ketujuh biskuit, kedelapan snack atau camilan buah kering dan kacang, kesembilan saus, dan ksepuluh kembang gula.

Kemudian, posisi kesebelas ditempati ekspor produk softdrink, keduabelas sereal, ketigabelas cokelat, keempat belas sari malti atau olahan makanan dari tepung, dan kelima belas jus nanas. Ekspor produk makanan olahan Indonesia, tutur Jerry, turut menunjukkan tren positif.

“Top 15 produk olahan dari Indonesia mencapai 95,64 persen dari total nilai ekspor pada 2020,” ujar Jerry.

BACA: Ini Kebijakan Kemendag untuk Produk Oksigen Impor selama PPKM Darurat

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

25 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

14 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

15 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

19 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

20 jam lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

21 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya