Harga Minyak Tergelincir di Tengah Kekhawatiran Penyebaran Varian Baru Covid-19

Reporter

Antara

Selasa, 13 Juli 2021 07:29 WIB

Ilustrasi kilang minyak. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi waktu Indonesia Bagian Barat, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran varian Covid-19.

Permintaan bahan bakar mendekati tingkat prapandemi yang dinilai menggagalkan pemulihan ekonomi global, sementara pasokan minyak mentah yang ketat menahan harga jatuh lebih jauh.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September menetap di 75,16 dolar AS per barel, kehilangan 39 sen atau 0,5 persen. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus turun 46 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 74,10 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan minyak mentah turun sekitar 1,0 persen minggu lalu menghentikan reli yang telah membawa minyak mentah AS dan Brent ke level yang tidak terlihat sejak Oktober 2018.

Tokyo memberlakukan kembali pembatasan terkait pandemi karena kekhawatiran atas infeksi virus corona, kurang dari dua minggu sebelum kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas.

"Ini telah menimbulkan keresahan di pasar tentang pemulihan kembali permintaan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York. “Asia jelas penting. Ini adalah pusat ayunan permintaan, dan ini adalah kemunduran besar.”

Penyebaran varian baru dan akses yang tidak setara dengan vaksinasi mengancam pemulihan ekonomi global, kata para kepala keuangan ekonomi besar G20 pada akhir pekan lalu. Pernyataan itu membebani prospek permintaan minyak.

"Pedagang sekarang memfokuskan kembali pada penyebaran pandemi Covid-19 dan kekhawatiran global atas ekspansi varian baru," kata analis Rystad Energy, Louise Dickson.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mengabaikan pembicaraan pekan lalu yang akan meningkatkan produksi setelah perselisihan antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tentang bagaimana memperpanjang pakta tersebut.

Analis mengatakan gagalnya pembicaraan meningkatkan prospek jangka panjang para produsen meninggalkan kesepakatan dan memompa minyak sesuka hati. Kekhawatiran itu memicu ketakutan pedagang minggu lalu yang menyebabkan aksi jual yang belum cukup mereda.

"Semakin lama kebuntuan ... semakin besar kemungkinan beberapa pelemahan harga berkelanjutan," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates di Houston. "Untuk saat ini, kami masih mengantisipasi beberapa pergerakan minggu ini dengan rencana OPEC+ untuk mengabaikan kuota produksi 2022 sambil fokus pada enam bulan mendatang di mana tuntutan Uni Emirat Arab untuk mengurangi pembatasan produksi dapat diakomodasi."

Membantu membatasi penurunan harga minyak, stok di negara penghasil minyak mentah terbesar terus mengetat, dengan persediaan AS turun ke level terendah sejak Februari 2020 dalam seminggu hingga 2 Juli 2021.

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Covid-19 Pengaruhi Kenaikan Harga Minyak Dunia

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

2 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

10 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya