DPR Cecar Soal Vaksinasi Berbayar, Begini Jawaban Sri Mulyani

Senin, 12 Juli 2021 19:15 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi singkat pertanyaan dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Ia mengatakan akan menyampaikan berbagai aspirasi itu kepada Kementerian Kesehatan.

"Debat tadi kita dengar tadi ada yang mengatakan vaksin berbayar dan lainnya. Nanti saya sampaikan saja ke Kementerian Kesehatan mengenai aspirasi tersebut," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Senin, 12 Juli 2021.

Namun demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa vaksinasi sebesar 70 persen penduduk untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity sejatinya sudah dialokasikan dalam APBN. "Pemerintah menjamin 70 persen herd immunity secara gratis dan itu sudah ada dalam APBN kita."

Sebelumnya, sejumlah anggota dewan mempertanyakan rencana pemerintah menggelar vaksinasi Gotong Royong Individu. Misalnya saja Anggota Banggar dari Fraksi PKB, Ratna Juwita. Ia meminta Sri Mulyani untuk mengawal Kemenkes agar tidak ada program vaksinasi yang dikomersilkan.

Pasalnya, menurut dia, Indonesia saat ini saja belum bisa mencapai target 2 juta vaksinasi per hari. Berdasarkan paparan Sri Mulyani, Ratna mengatakan capaian vaksinasi Indonesia baru 750-800 ribu per hari.

Advertising
Advertising

"Itu saja kita belum clear, kenapa sekarang muncul salah satu BUMN kita yang akan memperjual belikan vaksin tersebut? Ini mencederai kondisi masyarakat saat ini," ujar Ratna.

Sorotan juga disampaikan anggota Banggar dari Fraksi Demokrat, Bramantyo Suwondo. Bramantyo mengatakan pemerintah harus fokus dalam percepatan vaksinasi. Musababnya, meskipun secara jumlah vaksinasi di Indonesia relatif tinggi, namun persentase terhadap populasinya cenderung masih kecil ketimbang negara lain.

Dengan situasi itu, ia mempertanyakan adanya rencana vaksinasi berbayar. "Kalau dengan vaksin gratis saja masih terdapat masyarakat yang enggan vaksin, apa yang membuat pemerintah yakin bahwa langkah ini efektif untuk percepatan vaksin?" kata dia. Ia juga mempertanyakan cara pemerintah menjamin kelompok prioritas dan rentan bisa mendapat vaksin dengan adanya komersialisasi ini.

Ia mengatakan hadirnya vaksin berbayar ini justru jauh dari rasa keadilan. "Di satu sisi begitu mengularnya untuk mendapat vaksin untuk below 40 secara ekonomi. Di sisi lain ada cara cepat untuk masyarakat yang bisa membayar. Menurut saya janganlah seperti itu."

Awalnya Kimia Farma berencana menggelar program vaksinasi Gotong Royong Individu pada hari ini. Namun, rencana itu ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Baca: Menkes Budi Gunadi Blak-blakan Soal Vaksinasi Berbayar

Berita terkait

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

2 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

2 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

11 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

11 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 hari lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya