Peserta vaksinasi mendapatkan suntikkan dosis pertama saat mengikuti Vaksinasi Gotong Royong Perbanas di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu, 19 Juni 2021. Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) bekerjasama dengan Bio Farma dan Kimia Farma menyiapkan 130.000 dosis vaksin sinopharm pada program vaksinasi gotong royong secara Mandiri bagi 65.000 karyawan dari 48 bank pemerintah, swasta, nasional, asing dan daerah untuk mencapai target herd immunity di bulan Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno mengatakan perseroan menunda pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong Individu yang semestinya dimulai pada hari ini, Senin, 12 Juli 2021.
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," ujar Ganti kepada Tempo, Senin, 12 Juli 2021.
Ganti berujar besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," tutur dia.
Sebelumnya, Kimia Farma berencana membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong Individu pada Senin, 12 Juli 2021. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Agus Chandra mengatakan pada tahap pertama layanan tersebut bisa diakses di delapan klinik di Jawa dan Bali.
"Masing-masing titik kami siapkan 5.000 dosis sambil melihat kesiapan dan animo masyarakat. Sekarang seluruh wni bisa mendapat akses vaksin dan kami ingin membantu program vaksin berjalan lancar," ujar Agus dalam konferensi pers, Ahad, 11 Juli 2021. <!--more--> Agus mengatakan pasokan vaksin untuk program tersebut nantinya akan disiapkan bertahap sesuai dengan ketersediaannya. Untuk saat ini, vaksin yang tersedia untuk Vaksinasi Gotong Royong baru keluaran Sinopharm.
"Sudah masuk 500 ribu batch pertama. Dan 1 juta di batch kedua, total 1,5 juta. kita melaksanakan berdasarkan penugasan dari Biofarma dan Kimia Farma untuk pelayanan vaksinasi," tutur Agus.
Agus menegaskan bahwa layanan vaksinasi ini bersifat opsional alias tidak wajib diikuti masyarakat. Mengingat, saat ini juga tengah berjalan program vaksinasi gratis dari pemerintah. Alih-alih, program ini dinilai sebagai perluasan dari program vaksinasi gotong royong yang selama ini telah berjalan di kalangan perusahaan.
"Karena tidak semua orang bisa terdaftar di badan usaha atau badan hukum. seperti diketahui bahwa UMKM biasanya pribadi-pribadi, yang punya toko dan warung tidak terdaftar di perusahaan. mereka bingung mau vaksin di mana. Karena program vaksin belum menjangkau mereka," tutur Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik tersebut.