Singapura, Australia, hingga UEA Akan Kirim Bantuan Alat Medis ke Indonesia

Jumat, 9 Juli 2021 13:30 WIB

Pekerja mengisi ulang tabung oksigen di toko Alat Kesehatan (Alkes) Graha Medika Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 6 Juli 2021. Menurut pedagang, dalam satu pekan terakhir stok tabung oksigen dengan berbagai ukuran di beberapa toko alat kesehatan di Palembang mulai langka sedangkan permintaan isi ulang oksigen mengalami peningkatan hingga 300 persen. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mulai menerima bantuan berupa alat-alat kesehatan sampai vaksin dari pemerintah negara sahabat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bantuan alat medis datang dari Singapura, Australia, dan Uni Emirate Arab.

Pada hari ini, Luhut mengatakan Singapura akan mengirimkan 200 ventilitator dan 256 silinder oksigen kosong berukuran 40 liter. Bantuan itu disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri dan akan didatangkan ke Tanah Air berbarengan dengan pengiriman oksigen konsentrator yang dipesan pemerintah Indonesia kepada Singapura.

“Jadi bukan hanya bantuan atau donasi saja (yang datang), tetapi juga ada alat kesehatan yang dibeli oleh pemerintah,” ujar Luhut dalam keterangannya, Jumat, 9 Juli 2021.

Selain oksigen kosong dan ventilitator yang dikirim melalui Kementerian Luar Negeri, Singapura melalui Kementerian Pertahanan akan membrikan bantuan alat-alat pelindung kesehatan dan kebutuhan medis.

Bantuan itu berupa 756 oksigen silinder, 600 oksigen konsentrator, 220 ventilator, dan berbagai perlengkapan masker bedah, masker N95, dan kelengkapan alat bedah atau alat perlindungan diri (APD).

Advertising
Advertising

Adapun negara lain, yakni Australia, akan mengirimkan seribu ventilitator. Ventilitator dibawa ke Indonesia pada Jumat, 9 Juli, menggunakan pesawat.

Sementara itu, pekan depan, Uni Emirate Arab atau UEA akan memberikan bantuan berupa vaksin. UEA akan memberikan 250 ribu dosis vaksin Sinopharm.

Baca: Mulai 12 Juli, Penumpang Transportasi Umum dan Pribadi Wajib Kantongi STRP

Berita terkait

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

1 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

2 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

2 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya