Terkini Bisnis: Penjelasan Polemik TKA, Ketua Uji Klinis Vaksin Wafat, PCR Kumur
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 8 Juli 2021 13:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis pagi hingga siang, 8 Juli 2021 dimulai dengan penjelasan Kementerian Komunikasi dan Informatika ihwal polemik tenaga kerja asing atau TKA masuk ke Tanah Air. Bahwa WHO tidak pernah menginstruksikan penutupan perbatasan selama pandemi Covid-19.
Kemudian berita duka Ketua uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dari Bio Farma sekaligus akademisi dari Universitas Padjajaran (Unpad), dokter Novilia Sjafri Bachtiar meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Selain itu berita tentang rencana Bio Farma memproduksi obat kumur Bio Saliva untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode gargling. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Polemik TKA Masuk RI, WHO Disebut Tak Pernah Instruksi Penutupan Perbatasan
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, menjelaskan ihwal polemik kedatangan warga negara asing ke Indonesia maupun kepergian orang Indonesia ke luar negeri selama PPKM Darurat. Dedi mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak pernah menginstruksikan penutupan perbatasan selama pandemi Covid-19.
“Ditegaskan juga oleh WHO bahwa kebijakan tersebut tidak perlu mengganggu lalu-lintas internasional,” ujar Dedy dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Kamis, 8 Juli 2021.
Dedy menuturkan, seruan WHO adalah perjalanan internasional harus selalu diprioritaskan untuk keadaan darurat dan tindakan kemanusiaan. Begitu juga dengan perjalanan untuk kepentingan esensial, seperti pemulangan warga negara hingga pengangkutan kargo.
Menurut Dedy, WHO menyarankan negara membuat langkah-langkah mitigasi risiko bagi aktivitas perjalanan internasional untuk menekan potensi penularan Covid-19. Langkah tersebut berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan secara menyeluruh, sistematis, dan rutin.
Adapun penilaian risiko bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti pemberlakuan deklarasi kesehatan atau tes Covid-19 yang dicatat dalam e-Hac. Selanjutnya, Dedy mengatakan WHO mengimbau agar pelaku perjalanan internasional tidak dianggap sebagai tersangka utama penyebar wabah.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Ketua Uji Klinis Vaksin Meninggal, Berikut Kiprah Novilia Sjafri di Dunia Medis
Ketua uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dari Bio Farma sekaligus akademisi dari Universitas Padjajaran (Unpad), dr Novilia Sjafri Bachtiar meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
"Innalillahi wainnailaihi roji'un.Hari ini, Rabu 7 Juli, saya mendapatkan kabar duka dari keluarga besar PT Bio Farma. DR. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes., Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma, meninggal dunia," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun Instagram @erickthohir di Jakarta, Rabu 7 Juli 2021.
Erick mengatakan bahwa Almarhumah adalah lead scientist dan kepala dari puluhan uji klinik yang dilakukan oleh Bio Farma. Termasuk juga uji klinik vaksin Covid-19 kerjasama dengan Sinovac - yang telah diproduksi dan disuntikan kepada puluhan juta orang di Indonesia, sebagai ikhtiar untuk bisa segera lepas dari pandemi Covid-19 ini.
"Kepergian beliau sungguh kehilangan yang luar biasa besar bagi kami keluarga besar BUMN, dan juga Indonesia. Insya Allah apa yang dilakukan menjadi amal ibadah beliau, dan bisa terus menjadi manfaat bagi Bangsa," kata Erick.
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan, dokter Novilia Sjafri Bachtiar meninggal pada Rabu dini hari 7 Juli di RS Santosa.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Obat Kumur Bio Saliva untuk Tes PCR: Rencana Produksi, Akurasi, hingga Harga
PT Bio Farma (Persero) berencana memproduksi obat kumur Bio Saliva untuk mendeteksi Covid-19 dengan metode gargling. Obat kumur ini diklaim memberikan kenyamanan kepada masyarakat saat pengambilan sampel untuk tes Covid-19 ketimbang metode usap.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan perusahaannya menyiapkan produksi Bio Saliva sebanyak 40 ribu unit per bulan. “Kami memproduksi reagen untuk pengetesan PCR karena ini juga merupakan WHO Gold Standard,” ujar Honesti dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu, 7 Juli 2021.
Honesti menjelaskan, BioSaliva merupakan produk terbaru yang mendeteksi semua varian Covid-19. Produk itu saat ini tengah berkembang di Indonesia.
Bio Farma pun tengah melakukan uji post market di tiga laboratorium, yakni Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Laboratorium Biomedik Lanjut, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran; dan Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga.
Secara simultan, Bio Farma juga melakukan limited release dengan persetujuan Kementerian Kesehatan. Honesti mengklaim semua produk reagen PCR Bio Farma memiliki akurasi di atas 99 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: WHO: Covid-19 Varian Delta Sudah Berada di 104 Negara