PPKM Darurat, Luhut Sebut Perlu Penurunan Mobilitas Masyarakat hingga 50 Persen

Selasa, 6 Juli 2021 12:10 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memberi penjelasan setelah mendapat laporan soal kasus dugaan korupsi PT Asabri (Persero) di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah perlu menurunkan mobilitas masyarakat hingga 50 persen selama PPKM Darurat Jawa-Bali berlaku. Upaya menekan pergerakan warga ini untuk mencegah penularan virus Corona Delta yang telah menyebar di beberapa daerah di Jawa.

“Dibutuhkan turunnya mobilitas minimal 30 persen. Tapi yang paling baik adalah minus 50 persen untuk menghadapi varian delta,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa, 6 Juli 2021.

Luhut mengatakan petugas TNI dan Polri telah diminta memperketat batas-batas kota untuk menurunkan jumlah mobilisasi masyarakat. Adapun dalam ketentuan PPKM Darurat, masyarakat yang diizinkan berkegiatan di luar rumah untuk bekerja ialah pekerja di sektor esensial maupun kritikal.

Pemerintah, kata Luhut, berharap penurunan mobilitas hingga 50 persen tercapai pada akhir pekan nanti. Per Selasa, 5 Juli, pergerakan masyarakat baru dapat ditekan sebesar 26-27 persen.

“Kita minggu ini harap bisa mendekati minus 50 persen, jadi minggu depan akan dilihat flattening, kita melihat perlahan dia (angka kasus Covid-19) mulai menurun,” tutur Luhut.

Advertising
Advertising

Luhut melanjutkan, pemerintah akan secara konsisten melakukan penyekatan selama PPKM darurat. Ia meminta masyarakat mematuhi aturan untuk menurunkan angka kasus Covid-19 yang terus melonjak. Terakhir pada 5 Juli, peningkatan kasus Covid-19 menyentuh lebih dari 29 ribu kasus.

Pemerintah, kata Luhut, bahkan telah menyiapkan skenario bila kasus Covid-19 harian melonjak sampai 40 ribu dan mungkin akan tembus lebih dari 50 ribu. Luhut pun meminta berbagai pihak tak lagi mempersoalkan masalah data penyebaran maupun penanganan Covid-19.

“Di keliling kita sudah banyak yang kena. Jangan kita mempersoalkan karena data sudah membuktikan hal ini,” ujar Luhut.

BACA: Menko Luhut Klaim Sudah Mitigasi Jika Kasus Covid-19 Tembus 60 Ribu

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

36 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

10 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

8 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

10 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

10 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya