Strategi Kopi Kenangan hingga Menantea Saat PPKM Darurat

Reporter

Bisnis.com

Senin, 5 Juli 2021 06:26 WIB

Kopi Kenangan. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rintisan (startup) di bidang kuliner, Kopi Kenangan Group, memiliki strategi untuk menghadapi tantangan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Group Edward Tirtanata mengamini bahwa kebijakan PPKM Darurat akan mempengaruhi penurunan pelanggan walk-in secara signifikan.

Namun, dia mengklaim berkat model bisnis Kopi Kenangan yang sejak awal menerapkan konsep Grab and Go dan new retail, pihaknya berhasil melalui tantangan pada masa Covid-19 dengan cukup baik.

Konsep Grab and Go tidak menyediakan banyak meja dan kursi untuk makan atau minum di tempat. Alih-alih, konsumen memesan produk untuk take-away (dibawa pulang) dan melalui platform pesan antar, kemudian mengonsumsinya di rumah.

“Sampai saat ini, kami tetap melakukan ekspansi, sebentar lagi akan merayakan pembukaan gerai ke-500 kami. Pada Mei 2021, kami juga telah berhasil mengembalikan performa bisnis seperti sebelum masa Covid-19,” ungkap Edward, Minggu, 4 Juli 2021.

Sementara itu, Owner Pison Coffee Arlini Wibowo menuturkan selama penerapan PPKM Darurat, perusahaan fokus untuk terus meningkatkan kualitas produk secara konsisten.
<!--more-->
Menurutnya, kebutuhan konsumen terus bervariasi. Konsumen disebut lebih mengharapkan konsistensi terhadap layanan dan atraksi dari bisnis teknologi kuliner (foodtech).

“Untuk penjualan, kami ada kenaikan 25 persen selama pandemi Covid-19, khususnya lewat aplikasi pesan antar makanan,” kata Arlini.

Selain itu, dia mengatakan perusahaan juga terus menerapkan protokol Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan), atau yang lebih dikenal sebagai CHSE.

“CHSE kami tengah berproses. Tapi, sebelum masuk ruang dine-in, kami selalu rutin menerapkannya dan kami turut melakukan vaksinasi untuk pegawai kami yang dimulai sejak 2 bulan lalu,” kata Arlini.

CoFounder Menantea Bisma Adi Putra menjelaskan perusahaan melihat ada peluang di balik tantangan pandemi Covid-19. Peluang ini terlihat ketika Menantea memantau antusiasme konsumen sebelum pembukaan gerai perdana mereka.

Sebelum toko Menantea dibuka, mereka menguji antusiasme masyarakat dengan terlebih dulu membuka akun Instagram. Pada hari pertama, jumlah pengikut diklaim langsung mencapai 56.000 akun dan bertambah menjadi 147.000 akun pada hari kedua.
<!--more-->
“Kami melihat ada antusiasme masyarakat. Prestasi Menantea sejauh ini, kami sudah ada lebih dari 95 toko dan pada hari ke-83, ada lebih 250–300 karyawan serta menjual 250.000 cup. Ini kami raih dalam waktu kurang dari 90 hari dari pembukaan toko perdana kami,” ujar Bisma.

Pemerintah resmi menetapkan PPKM Darurat Jawa-Bali selama 3-20 Juli 2021. Salah satu bagian dari kebijakan tersebut adalah mal atau pusat perbelanjaan dan pusat perdagangan ditutup sementara, alias tidak boleh beroperasi selama PPKM Darurat berlaku.

BISNIS

Baca juga: Bos Summarecon Agung Tanggapi Soal Sewa Toko Mal Bebas Pajak Saat PPKM Darurat

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

11 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

33 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

34 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

37 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

41 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli

Baca Selengkapnya

Ikut Meriahkan Ramadan, Kopi Kenangan Luncurkan Minuman Berbahan Dasar Blewah

46 hari lalu

Ikut Meriahkan Ramadan, Kopi Kenangan Luncurkan Minuman Berbahan Dasar Blewah

Kopi Kenangan menghadirkan minuman berbahan dasar blewah untuk Ramadan

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya