Diskon Listrik Diperpanjang Hingga September 2021, Pemerintah Siapkan Rp 1,9 T

Sabtu, 3 Juli 2021 11:05 WIB

19_ekbis_tariflistrik

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa pemerintah melanjutkan program stimulus berupa pemberian diskon tarif tenaga listrik atau diskon listrik kepada masyarakat dan pengusaha yang terdampak pandemi Covid-19.

Insentif tersebut diberikan seiring dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat atau PPKM Darurat.

Stimulus diskon tarif listrik ini diberikan kepada golongan pelanggan rumah tangga, industri, dan bisnis 450 VA, serta golongan rumah tangga 900 VA bersubsidi. Program diperpanjang hingga kuartal III tahun 2021 dengan besar diskon sama yang berlaku pada periode April -Juni 2021 sebelumnya.

"Dengan ada PPKM ini akan memperpanjang lagi diskon 50 persen untuk 450 VA dan 25 persen untuk 900 VA sampai dengan kuartal III," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat, 2 Juli 2021. "Jadi, durasinya diperpanjang dari 6 bulan menjadi 9 bulan, sampai dengan September."

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah juga masih akan memberi bantuan berupa pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum dan pembebasan biaya beban atau abonemen bagi pelanggan sosial, bisnis, dan industri.

Advertising
Advertising

Ketentuan yang berlaku, kata Sri Mulyani, juga serupa dengan yang diberikan pada periode April - Juni 2021 lalu. Pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum (40 jam nyala) sebesar 50 persen untuk golongan sosial, bisnis, dan industri daya 1.300 VA ke atas, serta golongan layanan khusus.

<!--more-->

Berikutnya adalah pembebasan biaya beban atau abonemen untuk golongan sosial daya 220 VA, 450 VA dan 900 VA, golongan bisnis dan industri daya 900 VA juga ditetapkan sebesar 50 persen.

Adapun skema rekening abonemen untuk pelanggan bisnis, industri, sosial yang tadinya hanya satu kuartal, diperpanjang hingga kuartal ketiga. "Meskipun diskonnya diturunkan dari 100 persen, sekarang 50 persen ditanggung pemerintah," kata Sri Mulyani.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan pemerintah menganggarkan tambahan dana senilai Rp 2,33 triliun untuk perpanjangan program stimulus berupa diskon tarif tenaga listrik kepada masyarakat dan pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19.

Stimulus keringanan berupa diskon tarif tenaga listrik, pelaksanaan pembebasan biaya beban atau abonemen, serta pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum yang tadinya berakhir Juni 2021, akhirnya diperpanjang hingga September 2021.

Sri Mulyani menyebutkan bahwa perpanjangan diskon tarif listrik akan menyasar 32,6 juta pelanggan golongan rumah tangga, bisnis, dan industri daya 450 VA, serta pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi. Untuk program ini, diperkirakan membutuhkan tambahan dana sekitar Rp 1,91 triliun.

Sebelumnya, pemerintah telah menggelontorkan dana senilai Rp 5,67 triliun untuk memberikan stimulus diskon tarif kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA sepanjang semester I tahun ini. "Jadi total diskon listrik untuk membantu masyarakat, terutama kelompok menengah bawah ini Rp 7,58 triliun," katanya.

BISNIS

Baca: Bansos Tunai Diperpanjang karena PPKM Darurat, Sri Mulyani Siapkan Rp 6,1 T

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

16 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

Kota Solo kembali menghadirkan event Solo Great Sale yang berlangsung selama satu bulan penuh. Berhadiah motor listrik hingga mobil.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya