Bank Indonesia: Harga Pangan Dorong Deflasi 0,16 Persen pada Juni 2021

Jumat, 2 Juli 2021 10:43 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2021 mengalami deflasi 0,16 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi sebesar 0,32 petsen (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices.

"Harga pangan dorong deflasi IHK Juni 2021," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Kamis malam, 2 Juli 2021.

Secara tahunan, inflasi IHK Juni 2021 tercatat 1,33 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 1,68 persen (yoy).

Ke depan, kata dia, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen ± 1 persen.

Kelompok inti pada Juni 2021 mencatat inflasi 0,14 persen (mtm), melambat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,24 persen (mtm). Secara umum, perlambatan inflasi inti didorong oleh normalisasi permintaan setelah perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Komoditas yang menyumbang inflasi inti terutama emas perhiasan seiring pengaruh pergerakan harga emas global, sewa rumah seiring peningkatan aktivitas masyarakat, dan komoditas mobil seiring berkurangnya insentif tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor tertentu.

Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,49 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi Mei 2021 sebesar 1,37 persen (yoy). Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Kelompok volatile food mengalami deflasi 1,23 persen (mtm) pada Juni 2021, menurun dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,39 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh penurunan harga komoditas aneka cabai, daging ayam ras, dan bawang merah sejalan normalisasi permintaan pasca-HBKN di tengah pasokan yang memadai.

Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food adalah sebesar 1,60 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,66 persen (yoy).

Kelompok administered prices pada Juni 2021 mencatat deflasi 0,21 persen (mtm), menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,48 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan tarif berbagai angkutan pasca-HBKN, khususnya angkutan udara, angkutan antarkota, dan kereta api.

Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 0,49 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,93 persen (yoy).

Baca Juga: Deflasi Juni 0,16 Persen, BPS: Harga Cabai dan Daging Ayam Turun

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

8 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

12 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

13 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

18 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya