Tabungan Nasabah Kaya di Bank Naik di Tengah Pandemi

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 30 Juni 2021 05:26 WIB

Nasabah mengisi form dalam aktivitas pelayanan perbankan secara terbatas pada libur cuti bersama dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bank Mandiri Tebet, Jakarta, Jumat, 30 Okotober 2020. Dalam masa liburan panjang, nasabah dapat melakukan layanan kas terbatas seperti setor/tarik tunai, penggantian buku tabungan, cetak mutasi rekening, pindah buku antar rekening Bank Mandiri dan pembukaan blokir. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menyatakan tabungan nasabah kaya perbankan masih akan naik di tengah masa pandemi. Bank-bank besar saat ini masih melaporkan peningkatan dana kelolaan yang cukup signifikan tahun ini.

Menurut Josua, dana simpanan masyarakat di atas Rp 2 miliar yang naik cukup signifikan. Hingga April 2021, dana kelompok simpanan Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar naik 4,3 persen secara tahunan. Begitu pula untuk tabungan di atas Rp 5 miliar yang naik hingga 14,7 persen per April 2021.

Selama masa pandemi, kata Josua, masyarakat kelas menengah atas masih mengerem konsumsi di tengah pandemi. Di sisi lain, perbankan gencar menawarkan produk-produk investasi keuangan secara digital yang memudahkan nasabah memmilih produk prioritas. "Sejalan dengan tren pemulihan ekonomi yang didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat, dana kelolaan perbankan diperkirakan akan tetap tumbuh positif," katanya, Selasa, 29 Juni 2021.

Tren ini, kata Josua, juga akan membuat perbankan mendapatkan pendapatan fee yang cukup baik, terlebih pendapatan bunga masih belum mampu terkerek cukup kuat tahun ini. Disamping itu, penawaran produk juga menjadi salah satu cara untuk menjaga loyalitas nasabaah dengan memberikan imbal hasil yang cukup baik di tengah penurunan suku bunga deposito yang cukup signifikan tahun ini.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai tak semua bank membukukan peningkatan dana kelolaan yang baik pada tahun ini. Apalagi mengacu data OJK, kinerja reksa dana secara umum terpangkas dari Rp 573,5 triliun dari akhir tahun lalu menjadi Rp 550,1 triliun pada Juni 2021.

"Jadi kalau kalau saya melihat masih cenderung stagnan dan bank masih perlu untuk konsolidasi internal untuk menjaga kualitas aset," katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

14 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

2 hari lalu

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

Penagih PNM Mekaar kerap menghadapi nasabah yang mengamuk ketika angsuran kreditnya ditagih.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

3 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

5 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya