Tadex Siap Saingi Google Ads, Bos Telkom Sebut Bisa Kurangi Berita Hoaks

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 29 Juni 2021 18:32 WIB

Logo Telkom Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriansyah berharap kehadiran Tanah Air Digital Exchange (Tadex) dapat menekan angka penyebaran hoaks atau berita bohong di Indonesia. Salah satu penyebab munculnya berita bohong adalah media tidak kredibel mengejar jumlah pembaca dari berita yang dikeluarkan.

Akibatnya media tersebut menghalalkan berbagai cara termasuk menyebar berita bohong atau hoaks. Dengan mendapat banyak pembaca, perusahaan global akan memasang iklan di media tersebut tanpa melihat asal-usul tingginya jumlah pembaca.

"Perusahaan digital luar negeri mendasarkan pada jumlah klik, inilah yang secara tidak langsung menyebabkan tumbuhnya media abal-abal yang hanya mengejar jumlah klik dan menyebarkan berita dengan judul yang bombastis," kata Ririek dalam konferensi virtual, Selasa, 29 Juni 2021.

Ririek mengatakan Tadex diharapkan dapat menekan angka hoaks. Tadex memiliki sistem rating dan daftar media atau inventory yang terpercaya, yang akan dihubungkan dengan para pemasang iklan, termasuk perusahaan digital luar negeri.

Direktur Digital Business Telkom Indonesia Fajrin Rasyid menambahkan dengan Tadex, pemasang iklan dapat menyalurkan iklan kepada konsumen yang tepat. Tadex merupakan kumpulan dari penerbit iklan atau publisher terpercaya di Indonesia. Para penerbit memiliki segmentasi pasar yang berbeda-beda, sehingga pemasang iklan dapat menaruh iklan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Advertising
Advertising

“Tadex dapat mengumpulkan profil target konsumen dari online, offline, dan mobile, untuk kemudian diolah menjadi data tersegmentasi,” kata Fajrin.
Di acara yang sama, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Tadex akan memberikan angin segar kepada industri periklanan, dengan menawarkan modal bisnis periklanan digital yang berkelanjutan. Jokowi juga meyakini Tadex dapat membuka banyak peluang baru dan bermanfaat bagi pemasang iklan, penerbit, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Jokowi menuturkan kontribusi dari ekonomi digital masih sangat minim untuk PDB yaitu sebesar 4 persen. "Ini artinya kita harus berlari lebih cepat lagi sehingga pada 2025 kita bisa menguasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital Asean,” kata Jokowi.

Berita terkait

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

7 jam lalu

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

Notifikasi Google Chrome bisa mengganggu pengguna saat sedang asyik menggunakan HP atau Laptop. Ini cara menghilangkan notifikasi Chrome.

Baca Selengkapnya

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

8 jam lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

20 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

1 hari lalu

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

4 hari lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

6 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

7 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

8 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

8 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

8 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya