Bos Krakatau Steel Beli 1,38 Juta Saham Perseroan, Tujuannya?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 28 Juni 2021 18:10 WIB

Silmy Karim. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Silmy Karim membeli 1,38 juta saham perseroan pada pekan lalu.

Silmy Karim dalam suratnya kepada OJK menuliskan, membeli saham KRAS sebanyak 1.380.900 saham atau 1,38 juta saham pada tanggal 23 dan 24 Juni 2021.

"Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan saham langsung," paparnya, Senin, 28 Juni 2021.

Harga pembelian per saham Rp 560, Rp 545, dan Rp 530. Setelah transaksi, Silmy memegang 0,015 persen saham KRAS atau 2,85 juta saham, dari sebelumnya 0,008 persen atau 1,47 juta saham.

Hari ini, saham KRAS ditutup anjlok 4,85 persen atau 25 poin menjadi Rp 490. Kapitalisasi pasarnya Rp 9,48 triliun dengan valuasi PER 7,36 kali.

Sementara itu, KRAS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) senilai Rp 800 miliar.

Sebelumnya, KRAS telah menerbitkan OWK seri A senilai Rp 2,2 triliun pada 30 Desember 2020.
<!--more-->
"Sehubungan dengan rencana transaksi OWK seri B, Krakatau Steel akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 29 Juli 2021," papar manajemen dalam keterbukaan informasi, Selasa, 22 Juni 2021.

Dampak pandemi Covid-19 telah membuat kegiatan operasional dan produksi di industri baja hulu, industri baja hilir dan industri pengguna mengalami penurunan sebesar 30 persen sampai dengan 50 persen karena rendahnya permintaan dan kemampuan modal kerja yang terbatas.

Posisi KRAS sebagai penyedia produk baja hulu menjadikan industri hilir dan industri pengguna banyak bergantung pada operasional perseroan. Industri baja pun saat ini terpukul akibat penurunan permintaan dan kesulitan cash flow.

Perseroan sebagai BUMN strategis perlu melakukan inisiatif kepada industri hilir dan industri pengguna untuk menggerakkan kembali perekonomian nasional, karena industri baja merupakan “Mother of Industries” yang memiliki multiplier effect yang sangat luas terhadap output ekonomi untuk sektor besi dan baja dasar.

Dukungan Investasi Pemerintah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (Investasi Pemerintah PEN) kepada KRAS akan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kegiatan produksi dan usaha di sektor hilir yang akan memberikan dampak yang cukup besar. Diharapkan akan meningkatkan permintaan produksi dan mempengaruhi penggunaan suplai dari sektor hulu sehingga dapat memulihkan perekonomian nasional.

Atas dana PEN Rp 2,2 triliun yang diperoleh KRAS, perseroan telah memberikan perpanjangan siklus pembayaran kepada beberapa key customer untuk mendukung kegiatan produksi di industri hilir, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja KRAS pada kuartal I 2021.
<!--more-->
Peningkatan volume rata-rata penjualan per bulan 8,4 persen dari periode kuartal IV 2020. Pada kuartal I 2021, KRAS juga mengalami peningkatan total pendapatan 18 persen dari periode kuartal sebelumnya.

Silmy Karim menerangkan perseroan masih akan melaksanakan RUPST yang di dalamnya terdapat rencana pengambilan persetujuan untuk penerbitan OWK senilai Rp 800 miliar tersebut. "Kami rencana terima bulan Agustus atau September 2021. Mengenai waktu menerimanya saya mesti cek lagi, yang jelas tahun ini," katanya kepada Bisnis, Kamis, 24 Juni 2021.

Sesuai keterbukaan informasi yang disampaikan emiten bersandi KRAS tanggal 22 Juni 2021 disampaikan hal-hal tersebut. Rencana penerbitan OWK Rp 800 miliar adalah paling lambat pada tanggal 31 Desember 2021 atau tanggal lain yang disetujui oleh Pemerintah melalui Dirjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan sebagai pemberi investasi dan PT SMI selaku pelaksana investasi. Dengan demikian, Krakatau Steel mendapat total dana PEN Rp 3 triliun.

BISNIS

Baca juga: Tetap Mau Bawa Anak Usaha IPO, Krakatau Steel: Fluktuasi Pasar Modal Itu Biasa

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

17 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

5 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

6 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

6 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya