Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia sebesar Rp 5,32 triliun berdasarkan data transaksi 21-24 Juni 2021.
"Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 5,32 triliun," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Juni 2021.
Nilai itu terdiri dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara atau SBN sebesar Rp 4,04 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 1,28 triliun.
Sedangkan berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto atau aliran modal asing masuk Rp 10,36 triliun.
Seiring dengan masuknya investor asing, premi risiko investasi atau premi credit default swaps(CDS) Indonesia lima tahun turun ke 72,91 bps per 24 Juni 2021 dari 73,79 bps per 18 Juni 2021.
Adapun perkembangan nilai tukar rupiah pada Kamis, 24 Juni 2021 ditutup pada level (bid) Rp 14.435 per dolar Amerika Serikat. Dengan yield SBN 10 tahun turun ke level 6,54 persen. <!--more--> Sedangkan pada Jumat pagi, 25 Juni 2021, rupiah dibuka pada level (bid) Rp 14.400 per dolar AS. Dengan yield SBN 10 tahun turun ke level 6,53 persen.
Dia mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. "Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata Erwin.
Sebelumnya Bank Indonesia mencatat aliran masuk modal asing ke dalam negeri sebesar US$ 6,5 miliar pada periode April hingga 15 Juni 2021.