Kontrak Kerja Berakhir, ABK WNI Terlantar Alami Kekerasan Fisik di Somalia

Reporter

Antara

Selasa, 22 Juni 2021 17:21 WIB

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar MV Carnival Splendor tiba di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 29 Mei 2020. Sebanyak 418 orang WNI ABK MV Nieuw Amsterdam dan 400 WNI ABK MV Carnival Splendor menjalani serangkaian tes kesehatan sesuai protokol pencegahan COVID-19 seperti tes swab sebelum dibawa menuju hotel untuk menjalani isolasi mandiri. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia melalui Fishers Center Bitung menerima pengaduan sebanyak tiga orang WNI yang merupakan awak kapal ikan asing atau ABK WNI, sudah enam bulan ini terlantar di Somalia.

Koordinator Nasional DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan menyatakan bahwa ketiga WNI itu sebelumnya bekerja di kapal ikan berbendera Cina bernama Luqing Yuan Yu 211, dengan kontrak selama satu tahun yaitu Desember 2019-Desember 2020.

Setelah berakhirnya masa kontrak, lanjutnya, agen perekrut di Indonesia dan perusahaan perikanan tempat mereka bekerja di Cina tidak memberikan kepastian tentang status kontrak yang sudah berakhir. Saat ini ketiga orang awak kapal perikanan tersebut terlantar di salah satu Pulau di Somalia.

Moh Abdi Suhufan mengatakan kejadian penelantaran awak kapal perikanan Indonesia di Somalia oleh kapal ikan Cina itu menunjukkan belum adanya perbaikan tata kelola perekrutan awak kapal perikanan dalam kerja sama Indonesia dengan Cina.

"Mereka (awak WNI yang terlantar) adalah korban dari buruknya tata kelola awak kapal perikanan migran Indonesia serta ulah manning agent yang tidak bertanggung jawab," kata Abdi.

Abdi menjelaskan bahwa berdasarkan laporan korban, mereka sudah melaporkan kondisi ini kepada manning agent Indonesia tapi tidak mendapat respons yang memuaskan.

Dalam laporan yang disampaikan kepada Fishers Center, awak kapal perikanan asal Indonesia tersebut mendapat perlakukan yang tidak manusiawi dari kapten kapal Cina."Kekerasan verbal, fisik dan makanan yang tidak layak mereka terima karena menyampaikan protes dan keinginan untuk kembali ke Indonesia karena masa kontrak yang telah selesai," kata Abdi.

Ia melanjutkan, karena terus melakukan protes, akhirnya ketiga awak kapal perikanan tersebut dipindahkan dari kapal ikan Cina ke kapal barang Cina dan kini berlabuh di Pelabuhan Somalia."Mereka telah 3 kali dipindahkan dari kapal Luqing Yuan Yu 211, ke kapal Liao Dong Yu 571 dan terakhir ini posisi mereka di kapal barang Liao Dong Yu 535," ungkap Koordinator Nasional DFW Indonesia itu.

Atas laporan tersebut, DFW Indonesia telah mengirimkan surat dan kronologis pengaduan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta agar dapat menolong dan menyelamatkan WNI tersebut.

Fishers Center adalah platform pengaduan dan pelaporan awak kapal perikanan yang dikelola oleh DFW Indonesia dan Yayasan Plan Internasional Indonesia yang merupakan bagian dari dalam proyek Safeguarding against and Addressing Fishers’ Exploitation at Sea (SAFE Seas Project).

Sejak beroperasi pada 2019, Fishers Center telah menerima 56 pengaduan awak kapal perikanan Indonesia yang bekerja di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Kapal Penangkap Ikan Berawak 26 WNI Kecelakaan di Samudera Hindia

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya