Ahli Kesehatan Masyarakat: Kendalikan Covid-19 dengan Vaksinasi Itu Impossible

Minggu, 20 Juni 2021 12:39 WIB

Petugas medis melapor kepada petugas saat mengantar pasien Covid-19 ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Rabu, 16 Juni 2021. Total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.937.652 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, menilai langkah pemerintah menggantungkan penanganan Covid-19 dengan vaksinasi dalam jangka pendek kurang tepat. Musababnya, Indonesia saat ini bukan negara produsen vaksin atau prinsipal vaksin.

“Jadi ambisi untuk mengendalikan Covid-19 dalam 15 bulan menggunakan vaksinasi itu impossible. Dari awal IAKMI mengatakan sulit sekali mencapai dan begitu ambisius kalau dikatakan sejak 13 Januari 2021 selama 15 bulan (Covid-19) teratasi (dengan vaksin),” ujar Hermawan dalam diskusi daring pada Ahad, 20 Juni 2021.

Menurut Hermawan, bukti bahwa Indonesia tidak bisa mengandalkan penanganan pandemi dari vaksinasi sudah terpampang nyata. Pemerintah sebelumnya menetapkan target vaksinasi per Juni 2021 mencapai 1 juta dosis per hari. Namun saat ini pelaksanaan vaksin hanya menjangkau 100-200 ribu orang.

Hermawan mengatakan vaksin bukan solusi jangka pendek bagi penanganan wabah. Di tengah munculnya ancaman gelombang kedua pandemi, pemerintah diminta untuk lebih agresif mengambil kebijakan.

Di negara-negara lain yang sudah melewati puncak pandemi, Hermawan mengatakan pemerintah setempat melakukan optimum social restriction atau lockdown. “Harus ada extraordinary policy making. kalau memang mau memutus mata rantai, seperti negara mayoritas yang sudah melewati puncak kasus menggunakan optimum social restriction,” ujar Hermawan.

Advertising
Advertising

Adapun kebijakan pemerintah saat ini yang memakai sistem gas dan rem dikhawatirkan hanya menunda bom waktu. Hermawan menyebut pemerintah seharusnya bersikap tegas untuk memutus mata rantai Covid-19 dan menerbitkan kebijakan-kebijakan yang kuat.

<!--more-->

Sejak awal pandemi Covid-19, Hermawan menilai banyak risiko yang sebetulnya bisa diprediksi, tapi tidak mampu diantisipasi oleh pemerintah. Dari perspektif kebijakan, kata dia, Indonesia termasuk negara yang minim memiliki aturan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Sampai saat ini, Hermawan berujar pemerintah hanya menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB. Aturan itu pun semata-mata diterapkan di tiga provinsi dan 40 kota/kabupaten, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Barat.

Bahkan aturan tersebut direlaksasi dengan penerbitan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Padahal tujuan PPKM dan PSBB sangat berbeda. PPKM, kata Hermawan, hanya memperlambat situasi penyebaran Covid-19.

“Dengan perspektif kebijakan, kita belum punya perspektif option yang kuat untuk pengedalian Covid-19,” kata Hermawan.

Dari sisi pelacakan dan pengetesan kasus Covid-19, Hermawan menganggap upaya pemerintah belum maksimal. Selama pandemi, kata dia, Indonesia baru mencapai testing dan tracing sebesar 100 ribu spesimen rate per hari. “Itu pun 40-50 persen laboratorium PCR yang berfungsi dengan baik. Jadi ini seperti fenomena gunung es,” ujar dia.

Baca: Deretan Kasus Uang Nasabah Bank Raib dalam 2 Tahun Terakhir, Swasta hingga BUMN

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

13 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya