Deposito Rp 20,1 Miliar Diduga Raib, Pengacara Minta BNI Kembalikan Dana

Jumat, 18 Juni 2021 16:32 WIB

Gedung Bank BNI di Jakarta.

TEMPO.CO, Makassar - Kasus dugaan raibnya dana deposito nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI senilai Rp 20,1 miliar kian rumit. Basri, pengacara Hendrik dan Heng Pao Tek yang merupakan korban, mengatakan pihak BNI tetap bersikukuh tak mau mengembalikan dana kliennya.

Alasannya kasus tersebut masih berproses hukum. “BNI janji kembalikan dana itu kalau sudah berkekuatan hukum, itu kan bukan niat baik,” kata Basri di kantornya, Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat 18 Juni 2021.

Karena itu dia menegaskan bahwa BNI tak boleh semena-mena dan lepas dari tanggung jawab. Musababnya kasus internal yang terjadi di BNI, bukan kesalahan dari nasabah. Basri pun berharap agar deposito kliennya bisa dicairkan secepatnya lantaran sudah jatuh tempo pada Maret 2021 lalu.

“Secara hukum deposito itu sah karena karyawan BNI yang mengeluarkan bilyet,” tutur dia. “Ada oknum bermain itu bukan wilayah kita. BNI bermasalah, kok nasabah jadi korban.”

Basri pun menegaskan bahwa BNI harus bertanggung jawab atas keamanan dana dan mengembalikan desposito Hendrik dan Heng Pao Tek. Itu supaya masyarakat kembali percaya dan ingin menabung ke bank pelat merah tersebut.

Jika setiap ada masalah selalu proses hukum, maka masyarakat tak ingin menabung di BNI lagi. “BNI hanya tanggung jawab serahkan depsoito ke nasabah supaya kepercayaannya kembali dan integritas karyawan ada.”

<!--more-->

Sebelumnya, Hendrik dan Heng Pao Tek mendopositokan Rp 20,1 miliar dari Bank Maspion ke BNI pada 2019. Dengan harapan mendapatkan bunga 8,25 persen per bulan sesuai yang ditawarkan BNI kepada nasabah.

Namun saat kedua nasabah ingin mencairkan dana tersebut pada 23 Maret 2021, BNI menolaknya dengan alasan bilyet palsu. “Loh kok bisa, mulai 2019 bunganya tercatat, kan lucu, ada apa,” ujar Basri.

Tempo bermaksud mengkonfirmasi ke Pimpinan BNI Cabang Makassar, Agus Suyono. Namun dia tak merespon hingga berita ini diturunkan, baik melalui telepon maupun pesan singkat terkait masalah tersebut.

BNI telah melaporkan kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito nasabahnya sebesar Rp 20,1 miliar ke kepolisian. “Kami menerima komplain dari seorang nasabah dan menemukan adanya pemalsuan bilyet deposito BNI sehingga dipastikan tidak ada dana masuk dalam sistem kami. Kami telah melaporkan kasus ini ke penegak hukum,” kata Corporate Secretary Bank BNI, Mucharom, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 16 Juni 2021.

Dia memastikan bahwa tidak ada dana yang masuk ke BNI dari cabang Makassar tersebut. Untuk itu, BNI memilih penyelesaian secara hukum untuk mendapatkan titik terang terkait keberadaan dana yang sebelumnya telah dikeluhkan oleh nasabah tersebut.

Berita terkait

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

7 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

8 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

16 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

23 hari lalu

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Seorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek

29 hari lalu

Seorang Ibu di Bogor Gugat Balik Bank BRI Setelah Dipenjara Gara-gara Tuduhan Penggelapan cek

Seorang ibu di Bogor mengajukan gugatan terhadap dua cabang Bank BRI setelah ia dituduh menggelapkan cek dan akhirnya dipenjara.

Baca Selengkapnya

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

44 hari lalu

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.

Baca Selengkapnya